Laman

Rabu, 31 Oktober 2012

Dialog Pelataran :"Sumpah Pemudah: Rapuh dan Expire, Ganti dengan yang baru"


      UKM LDK LDM UMI kembali membuka ruang-ruang diskusi dalam format Diskusi Pelataran, Rabu, 31 Oktober 2012 bertempat di Pelataran Lantai 1 Masjid UMI (depan Toko Buku Perennial). Pada diskusi kali ini, UKM LDK LDM UMI mengangkat tema yang lagi fresh dalam peringatan yaitu "Sumpah Pemuda: Rapuh dan Expire, Ganti dengan yang baru". Pemateri yang diundang dari Ketua HMI Komsat FIKOM UMI saudara Haerul, dan dari UKM LDK LDM UMI sendiri saudara Surialang Fakultas HUKUM UMI. Dalam acara ini di hadiri oleh mahasiswa dari berbagai latarbelakang keilmuan dan bahkan ada dari kampus lain.
      Pembicara pertama di mulai dari UKM LDK LDM UMI Saudara Surialang. Dalam pemaparannya, mengatakan melihat dari tema yang Sumpah Pemuda Rapuh dan Expire, apanya yang rapuh dan expire?. Sebelum menjawab, Saudara Surialang menjelaskan terlebih dahulu latar belakang lahirnya Sumpah Pemuda. Beliau menganggap pemuda-pemuda pada tahun 1928 sangat luar biasa, telah mampu berfikir dengan luar biasa sehingga mengeluarkan sebuah sumpah. Sehingga dengan adanya sumpah itu, membuat para pemuda kala itu bangkit untuk melawan penjajah belanda untuk membebaskan diri darinya. Dari situ beliau menganggap, dasar lahirnya sumpah pemuda adalah sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajahan fisik serta untuk membebaskan diri dari penjajahan fisik tersebut. Serta beliau mengatakan ikatan yang ada di dalam Sumpah Pemudah ini adalah ikatan nasionalisme yang hanya terbatas pada teritorial belaka. Jadi, dari pernyataan beliau dapat disimpulkan bahwa yang membuat rapuh dari Sumpah Pemuda adalah karena ikatan yang ada di dalamnya adalah ikatan nasionalisme yang hanya terbatasi pada sekat-sekat negara belaka sehingga tidak mampu menyatukan seluruh ummat islam khususnya serta memuliakan ummat lainnya dan dikataka expire karena sebuah landasan yang didasari oleh perasaan untuk membebaskan diri dari penjajahan fisik, sehingga hanya berlaku jika penjajahan fisik masih ada. Sementara penjajahan fisik itu telah sirna, jadi habislah pula masa berlaku dari sumpah pemuda ini.
      Setelah pemateri pertama memaparkan pandangannya, maka dilanjutkan dengan pemateri kedua dari HMI Komsa FIKOM UMI Saudara Haerul. Dari pemaparannya menyatakan dalam memandang Sumpah Pemuda, harus menggunakan 3 pendektan yaitu pendekatan historis,landasan, dan tujuan. Secara historis beliau menyatakan sumpah pemuda lahir karena adanya penindasan kala itu. Sehingga membuat para pemuda bangkit dengan landasannya dalah persatuan, dengan tujuan untuk menumbuhkan solidaritas, membuat lebih kuat sehingga bisa lahir Republik Indonesia.
      Setelah kedua pemateri memaparkan pemahaman mereka masing-masing, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Sesi pertama dibuka dengan 3 penanya, Pertama oleh saudara Harly Yudha Priyono dari Gema Pembebasan Komsat UMI, menyatakan bahwa lahirnya sumpah pemuda adalah untuk mencegah kembali tegaknya Negara Islam pada saat itu yang merupakan hasil dari pemikiran soekarno yang ingin menjadikan Negara Indonesia menjadi Negara Komunis. Beliau katakan sebab pada saat diadakan konfrensi ulama-ulama dari beberapa negara yang terlaksana di turki untuk membangun kembali negara islam, sehingga lahirlah Nahdatul Ulama pada tahun 1928. Saudra Harly Yudha Priyono, menghubungkaan dengan kondisi hari ini Sumpah Pemudh yang sejatinya adalah rancangan untuk tidak mengambil islam sebagai aturan, apakah mampu menangkal keterpurukaan yang dialami oleh negeri ini? kalau tidak harus apa dilakukan revolusi ataukah reformasi?. Penanya yang kedua oleh saudara Arifuddin dari fakultas sastra, menyatakan hampir sama dengan penanyaa pertama bahwa sumpah pemudh secara historis merupakn inisiatif oleh Soekarno. Tambahannya bahwa sumpah pemudh ini melawan penjajahan Belanda ketika itu. Pertanyaannya apakah sumpah pemudh hari ini masih ada manfaatnya? kalau tidak ada apa gantinya. Dan yang ketiga oleh saudra Asdar dari fakults teknik industri, bertanya tentang peran seorang muslim yang menjadikan islam sebagai pandangan hidup (ideologi) dalam menanggapi sumpah pemudh?
      Jawaban diawali oleh pemateri kedua yaitu saudara haerul. Beliau mengatakan pada dasarnya kita harus menghargai usaha-usaha pemuda kala itu. Dengan apa yang dilakukan para pemuda kalah itu membuat rakyat indonesia lebih solid sehingga berjuang demi kemerdekaan ini. Dan sekarang jug masih ada gunanya, jika pemuda-pemuda hari ini memahami Sumpah Pemuda itu sendiri. Sementara untuk pemteri pertama saudara surialang menjawab bahwa apa yang dilaukan pemudah 1928 luar biasa hanya saja solusi yang ditawarkan kurng tepat. Beliau melanjutkan untuk itu setiap muslim sudah sepantasnya menjadikan islam sebagai pandangan hidup (tolak ukur) mereka. Untuk memberikan solusi-solusi dengan persepsi islam. Sehingga memandangi sumpah pemuda dari persepsi islam. Jika demikian, maka kita akan memandangi perjuangan yang termaktub dalam sumpah pemuda adalah karena Ashobiyah (nasionalisme) sementara dalam islam adalah haram. Karena memecah belah umat islam.
      Di akhir diskusi masing-masing memberikan kesimpulan, pemateri pertama dari UKM LDK LDM UMI surialang menyimpulkan, cita-cita yang termktub dalam sumpah pemuda perlu disempurnkan, tidak hanya melingkupi satu bahasa,bangsa,dan tanah air tetapi lebih besar lagi, itu semuah hanya bisa dilakukan dengan menerapkan islam. Sementara untuk kesimpulan dari HMI Komsat UMI Haerul mengatakn Sumpah Pemuda sudah bagus, tinggal pemuda-pemuda menghayati kembali sumpah pemudah itu sendiri.








[Perindu Islam Kaffah]




Readmore.....

Minggu, 28 Oktober 2012

Bukan Kurban Biasa



      Bukan sekedar Kurban Biasa. Ya itulah yang dilakukan Oleh UKM LDK LDM UMI bekerja sama dengan LAGZIS PEDULI. Ahad, 28 Oktober 2012 hari terakhir diterimanya amalan kurban bagi setiap muslim yang ingin berkurban, Bukan kurban biasa itu dilaksanakan. The first time. Dan insya Allah tahun-tahun berikutnya bisa terlaksana kembali.
      Mungkin dilihat dari besarnya hewan qurban, tidaklah memenuhi untuk dikatakan besar. Namun, lagi-lagi Allah membalas suatu amalan bukan dari materil namun seberapa besar keikhlasan dari suatu amal. Hanya 2 ekor kambing diqurbankan dalam Qurban tahun ini. Prosesi pemotongan daging qurban terlaksana di halaman sekret UKM LDM LDM UMI sekitar pukul 9 pagi lewat. Sementara prosesi pembagian daging qurbannya dilaksanakan di lantai 1 pelataran Masjid Umar bin Khattab UMI pada pukul 5 sore lebih beberapa menit. Lantas apa yang menjadikan bedah dengan acara-acara qurban lainnya? Adalah sebuah Ceramah yang mendahuluinya. Tak sekedar ceramah biasa pula, namun penuh dengan pesan-pesan menggugah dan membongkar kedangkalan berpikir yang selama ini membelenggu pikiran-pikiran masyarakat pada umumnya. Membongkar esensi dari sebuah Perayaan Qurban,dari sejarah hingga impelementasi kekinian. Setelah ceramah selesai di bawahakn oleh Ust. Musta'din, maka para penerima kurban disuguhkan makanan sebelum daging qurban dibagikan pada mereka. Subhanaullah...











      Setelah proses pembagian daging qurban selesai, serta seluruh rangkaian acaranya, langsung ditutup dengan ukhwa dalam kebersamaan pembagian tugas dalam penyelesaian akhir agenda Dakwah Qurban...Inilah indahnya dakwah di atas Aqidah Islam Lagi Ideologis... Insya Allah See You to next year...



Readmore.....

Sabtu, 27 Oktober 2012

Pembantaian Muslim Rohingya di Burma:122 Tewas Dalam Seminggu


     Mediaumat.com- Sedikitnya telah menewaskan 122 orang dalam bentrokan yang terjadi pekan ini antara kaum Budha dan Muslim Rohingya di wilayah barat Burma.

     Juru bicara pemerintah negara bagian Rakhine, Wen Mayang mengtakan—seperti dikutip kantor berita AFP—bahwa “Hingga pagi ini telah menewaskan 51 pria dan 61 wanita.” Ia menambahkan bahwa “Lebih dari 70 orang juga terluka, dan membakar sekitar 2.000 rumah.”

     Negara bagian Rakhine, yang berada di wilayah barat Burma menjadi saksi atas berbagai aksi kekerasan dengan sasaran minoritas Muslim. Dan sejauh ini, ratusan nyawa melayang. Bahkan beberapa organisasi internasional telah mengakui terjadinya aksi kekerasan itu, namun pemerintah Burma mengabaikannya.

     Dalam sepekan ini, bentrokan pecah di beberapa wilayah negara bagian Rakhine, termasuk di desa-desa yang sulit dijangkaunya.

     Akibat aksi kekerasan ini, lebih dari 75 ribu orang mengungsi dari Rohingya. Sehingga ada pergerakan ribuan pengungsi menuju kamp-kamp pengungsi di sekitar kota Sittwe, ibukota negara bagian Rakhine yang sebelumnya sudah penuh sesak, dan di mana pengungsi kekurangan makanan dan perawatan kesehatan.

     PBB mengatakan bahwa minoritas Muslim Rohingya adalah minoritas yang paling rentan terhadap penganiayaan di dunia []i


Readmore.....

Silaturrahmi Kader "Bakar-Bakar Daging"




      Untuk mempererat ukhwa antar Kader UKM LDK LDM UMI mengadakan bakar-bakar daging bersama kader-kader lama maupun adik-adik baru. Tidak lain ini bertujuan untuk membangun hubungan emosional yang kuat antar kader. Sehingga di harapkan adik-adik baru tidak merasa canggung berada dalam wadah ideologis ini.
      Satu hal yang ditekankan dalam Sila Ukhwa ini adalah membangun Hubungan Di atas Landasan AQIDAH ISLAM, sehingga dengan demikian harapan tertinggi adalah menghasilkan kader-kader dakwah yang terkokohkan iman sebagaimana para sahabat Rasulullah saw, Saling mencintai Karena Allah, berkorban dalam dakwah dikarenakan kesadaran ideologis...


Readmore.....

Jumat, 26 Oktober 2012

Lagi, Idul Adha Tanpa Khilafah


      Awal kata kami Keluarga Besar UKM LDK LDM UMI mengucapkan kepada segenap kaum muslimin di seluruh pelosok dunia Selamat Hari Raya Idul Adha 1433 H. Haru terdengar tak ada satupun tempat di dunia ini kecuali seluruh kaum muslim mengumandangkan ucapan yang sama yaitu takbir,tahlil,dan tahmid. Pertanda ucapan Syukur kepada-Nya.

      Namun masih ada yang terhinggap dalam rasa ini tentang keadaan kaum muslimin hari ini. Kontras terlihat di hari dimana seluruh kaum muslimin mengumandangkan kata yang sama, namun masih saja terperangkap dalam pemahaman-pemahaman rendah seperti nasionalisme. Karenanya kaum muslimin tetap berada dalam garis-garis Negara yang membatasainya. Sehingga urusan kaum muslimin di suatu Negara masih saja tidak terpikirkan bagi kaum muslimin yang ada di Negara lain. Lihat saja fakta yang ada. Di kalah kaum muslimin di negeri Myanmar muslim rohingiyah terbantai oleh etnis budha di sana. Namun apa yang dilakukan oleh negeri-negeri muslim besar yang ada di sekitarnya. Bangladesh yang notabenennya adalah Negara yang dekat dengannya malah mendeportase kaum muslimin rohingiyah yang mencari perlindungan. Hanya karena batas Negara yang berbedah, membuat lupa akan urusan saudara se aqidahnya sendiri. Tidak ketinggalan dengan Malaysia, negeri jiran katanya. Justru bertindak sama sebagaimna Bangladesh yang takut memberikan perlindungan kepada kaum muslimin rohingiyah. Hanya karena alasan territorial, berdalih hal tersebut berkaitan dengan urusan dalam negeri Myanmar. Rendah sekali pola pemikiran demikian. Itulah nasionalisme. Paham sesat lagi menghinakan dunia dan akhirat. Hal tersebut tidak terkecuali dirasakan pula oleh Negeri yag dikenal dengan jamrud khatulistiwa, Indonesia. Justru diam tanpa tindakan.

      Bukan saja Myanmar yang mengalami seperti demikian. Namun negeri-negeri muslim lainnya, sendiri dalam perjuangan. Di tengah kerumunan musuh siap siaga dengan senjata mereka memborbardir negeri-negeri muslim tersebut. Sementara negeri-negeri muslim lainnya, pembebek atau pecundang duduk diam menyimak dengan saksama perilaku bejat para tuannya. Lihat saja ketika Gazea kalah itu digempur habis-habisan, jelas di depan mata si Israel itu yang melakukannya. Namun dunia internasional bungkam, hanya karena ocehan munafik sang presiden imperialis amerika mengatakan apa yang dilakukan oleh Israel adalah untuk membelah diri. Adalah sebuah kemunafikan yang diaminkan oleh para pembebek dan pengecut negeri-negeri muslim seperti Iran yang katanya memiliki nuklir, Malaysia,brunei, dan Indonesia.

      Itu adalah masa lalu. Namun sekarang pun dan hingga detik ini pun pembatantaian muslim itu terjadi. Negeri anbiyah, Syam kalah itu dikenal. Yang hari ini adalah suriah. Dalam pergolakan melawan si tiran, firaun abad 21 Basar al assad. Presiden haus darah, membunuhi rakyatnya sendiri menggunakan senjata-senjata besar bak melawan musuh yang siap menghancurkan negerinya. Rakyat yang sudah muak dengan kepemimpinan bengisnya tak takut lagi meskipun nyawa harus terenggang melalui senjata-senjata tentara si fir’aun tersebut. Sama terlihat, dunia internasional hanya sebatas mengecam. Negeri-negeri muslim hanya sebatas memantau perkembangan, tanpa merasa itu semua adalah bagian dari urusan mereka.

      Sejatinya hal ini akan terus terjadi. Hari demi hari,minggu demi minggu, tahun demi tahun, dan bahkan sudah hampir tak terhitung lagi sudah berapa kali idul adha itu terlewati. Namun tetap saja kondisi kaum muslimin secara umum adalah tetap sama. Idul adha berlewat begitu saja, tanpa pengaruh yang membekas untuk perubahan yang lebih baik.

      Itu semua kenapa bisa terjadi. Tidak lain dan tidak bukan, karena tidak adanya perisai yang membentengi Ummat. Apakah perisai itu?. Adalah KHILAFAH. Dimana rakyat berlindung di belakangnya dan berperang bersamanya. Itulah yang sejatinya harus dimiliki oleh kaum muslimin seluruh dunia hari ini. Sehingga jumlah besar 1.5 M lebih kaum muslimin itu benar-benar menjadi angka yang menakutkan bagi musuh-musuh islam. Karena dengan adanya Khilafah maka jumlah besar itu akan tersatukan dalam satu kepemimpinan. Tak ada yang namanya garis Negara, sekat-sekat yang membatasi. Semuanya satu dalam KHILAFAH. Hal ini bukan sebuah utopia yang lahir dari mimpi-mimpi tanpa dasar. Namun sebuah kelanjutan dari episode yang terputus. Siapa yang tak kenal peradaban emas, yang kalah itu adalah islam yang mendominasi. Ilmu pengetahuan terutama. Dan itu semua terjadi dalam naungan islam. Yang akhirnya akibat rasa dengki yang teramat sangat membuat dunia barat merumuskan segalah cara untuk menghancurkannya. Dan akhirnya cara mereka yang sejak lama tersusun, berhasil juga dengan bantuan si pengkhianat laknatullah Mustafa Kemal at turk dan lainnya. Pada 3 maret 1924. Runtuhlah institusi yang menaungi seluruh kaum muslimin duniah. Semenjak itu hingga detik ini kaum muslimin tidaklah lagi hidup dalam naungan khilafah islamiyah. Namun, harapan itu masih ada. Melalui al-qur’an An-Nur:55 Allah Sang Pencipta Alam Semesta, manusia dan kehidupan telah menjanjikan kemenangan dan bisyarah Rasulullah saw riwayat Ahmad yang menyatakan kekhilafahan itu akan kembali sebagaimana awalnya (bermanhajkan kenabian). Jadi, apalagi yang meragukan untuk mengharapkan Khilafah sebagai penyelasaian problematika ummat saat ini. Yang dibutuhkan sekarang adalah peran kita sekalian bersatu padu dalam satu keyakinan bahwa tiada lain solusi kecuali islam. Semua bersatu tidak kecuali ulama,intelektual,pengusaha,birokrat,dan militer serta seluruh komponen ummat untuk menumbangkan penguasaan tirani yang ada. Semoga Allah swt berkenan menjadikan Idul Adha tahun ini adalah yang terakhir dan Insya Allah tahun depan tidaklah lagi seperti hari ini. Aamiin…. Wallahu ‘alam bishawab…[Perindu Islam Kaffah]

Readmore.....

Selasa, 23 Oktober 2012

Tokoh Pejuang Syariah Dan Khilafah, KH. Syamsuddin Latif Telah Berpulang




      Innalillahi wainnaillaihi roji'un, Tokoh Pejuang Syariah dan Khilafah KH. Syamsuddin Latif selasa,23 Oktober 2012 tepatnya subuh hari telah berpulang ke rahmatullah. Beliau dipanggil dalam keadaan memimpin shalat subuh pada rakat yang pertama,selesai membacakan al-fatiha dan mengucapkan kalimat syahadat setelah itu beliau langsung sujud dan wafat dalam keadaan sujudnya kepada Allah swt.

      Dalam trackrecord perjalanan kehidupan beliau selain dikenal sebagai seorang Muhamadiyah, beliau juga dikenal sebagai Kiyai yang gencar menyuarakan Wajibnya Syariah dan Khilafah. Ikut berperan serta dalam agenda-agenda dakwah yang diadakan oleh Hizbut Tahrir Sulselbar. Belum hilang dari ingatan bagaimana beliau memberikan testimoni dan nasehat dalam acara Liqo Syawal Ulama-Silaturrahami Keluarga Besar Hizbut Tahrir Sulselbar 16 september 2012 di Gor Sudiang yang lalu. Nampak dengan lantang menyuarakan syariah dan khilafah.

      Do'a kami untukmu wahai Orangtua kami,Pejuang Syariah dan Khilafah. "Ya Allah ampunilah dia, rahmatilah dia, selamatkanlah dia, maafkanlah dia, baguskanlah tempat tinggalnya, luaskanlah kuburnya, mandikanlah ia dengan air, salju dan embun, bersihkanlah ia dari dosa dan kesalahan sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran. Jadikanlah rumah yang lebih baik dari rumahnya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya, masukkanlah ia ke dalam sorga dan lindungilah ia dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah ia dalam kuburnya dan berilah ia cahaya di dalamnya."

      Sebuah akhir dari kisah seorang manusia, zuhud pada-Nya,dan menyerahkan seutuhnya hidupnya untuh-Nya semata. Dikalah usia mulai senja, tak menyurutkan semangatnya untuk terus berjuang dalam perjuangan penegakkan syariah dan khilafah. Hingga akhir hayatnya, masih tetap konsisten dalam Perjuangan Ideologis.

      Semoga dengan kisah beliau, yang berakhir dengan sebuah akhir yang khuznul khotimah, memotivasi kita untuk terus berjuang dalam menegakkan syariah dan khilafah. Tidak menungguh umur setua beliau untuk berjuang, namun gunakan sepenuhnya umur yang masih mudah ini untuk perjuangan penegakkan Syariah Dan Khilafah.

Readmore.....

Sabtu, 20 Oktober 2012

Clinton: Demokratisasi Arab Merupakan Kebutuhan Strategis



     Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton menegaskan pada hari Jum’at bahwa dukungan AS untuk proses demokratisasi di negara-negara Arab bukan sekedar perkara idealisme, melainkan telah menjadi “kebutuhan strategis” bagi Washington.

     Setelah dua tahun dimulainya musim semi Arab dari Tunisia, sementara AS dalam beberapa dekade merupakan pendukung bagi rezim-rezim diktator di dunia Arab. Bahkan Clinton berjanji dalam konferensi pers di Washington terkait demokrasi di dunia Arab bahwa negaranya tidak akan lagi melakukan seperti “pilihan yang buruk antara kebebasan dan stabilitas” ini.

*** *** ***

     Pernyataan Clinton ini mencerminkan pandangan Amerika yang sesungguhnya terhadap kawasan Timur Tengah, dan kepentingan strategisnya bagi Amerika. Juga mencerminkan kesiapan Amerika untuk perubahan warna dan kemunafikan politik dalam segala bentuk yang memungkinkan demi menjaga dominasi kolonialnya di dunia Islam, khususnya di negara-negara Arab. Masalahnya bukan memilih antara kebebasan dan stabilitas seperti yang diklaim Clinton, namun antara bentuk dominasi politik yang dipaksakan atas kawasan Timur Tengah tersebut, baik melalui kediktatoran seperti yang telah dan sedang terjadi di beberapa negara, atau melalui demokratisasi dan pengklasifikasian sebagai negara sipil dengan landasan pluralisme.

     Bagi Amerika demokrasi adalah senjata utama yang dengannya mampu menyederhanakan bentuk lain dari kolonialisme Barat, setelah beberapa dasawarsa AS dan Barat mendukung rezim-rezim diktator yang berkuasa, terutama di negara-negara yang disebut Arab Spring (Kebangkitan dunia Arab atau Musim Semi Arab), di samping dukungan itu juga disertai dengan penjarahan dan perampokan kekayaan, serat penindasan, pembunuhan dan pengusiran rakyat.

     Dan saat ini, Amerika menemukan bahwa wajah kediktatoran pemerintah sudah di ambang ajalnya. Sementara umat Islam mulai menuntut kebebasan dari belenggu rezim yang berkuasa, menghancurkan hambatan rasa takut, serta mulai mencari kehormatan dan kemerdekaan. Oleh karena itu, Amerika melihat dahwa di dalam demokrasi terdapat senjata yang tepat untuk menyesatkan kelompok revolusi, dan menjadikan mereka tetap dalam lingkaran yang pro-Barat untuk mengubah bentuknya. Apa yang dilakukan Amerika, hanyalah membendung beberapa gerakan dan kelompok-kelompok politik (moderat), dan melibatkan mereka dalam proses politik di bawah kedok demokrasi, serta menempatkannya dalam pemerintahan dengan syarat melepaskan apa yang sebelumnya telah menjadi simbol aktivitasnya.

     Sesunguhnya yang lebih baik bagi gerakan-gerakan yang berpartisipasi dalam pemerintahan dan yang disebut moderat adalah mengumumkan bahwa mereka berlepas diri dari Amerika dan demokrasi, serta akan mencabut sendiri belenggu dan ikatan-ikatan Barat yang dipaksakan padanya sebagai harga politik karena mereka menerima sebagai pemain politik dan berpartisipasi dalam pemerintahan. Dengan kata lain, mereka harus kembali pada metode Tuhannya, sebelum umat melemparkannya, sebagaimana umat melemparkan rezim-rezim diktator sebelumnya.

     Sesungguhnya masa depan politik di kawasan Timur Tengah ini tidak akan menjadi komoditi bagi Amerika dan Barat. Namun, kandidat satu-satunya yang mampu mengontrol semua hal dan mengembalikannya pada posisi yang sejatinya adalah Islam yang agung, yang tercermin pada negara khilafah rasyidah [Abu Basil].

Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 19/10/2012.

Readmore.....