Laman

Senin, 25 Juni 2012

Mengapa Tentara Perempuan Amerika di Afghanistan Harus Memakai Jilbab?


khoirunnisa-syahidah.blogspot.com - PADA tahun 2001, seorang letnan kolonel Angkatan Udara dan pilot pesawat tempur A-10 perempuan bernama Martha McSally ditempatkan di Arab Saudi. Ia bertanggung jawab atas operasi penyelamatan larangan terbang di Irak dan kemudian di Afghanistan.



Setiap kali bertugas, letkol perempuan ini harus mengikuti perintah yaitu mengenakan abaya dan jilbab. Para pejabat militer AS mengatakan hal itu menunjukkan “kepekaan budaya” terhadap para pemimpin Saudi konservatif dan jaminan “kekuatan perlindungan”; di sebuah negara di mana perempuan tidak boleh mengemudi, bersuara atau berpakaian seperti yang mereka inginkan.


Bagi letkol perempuan itu, mengenakan abaya, dengan aturan yang berbeda terutama baginya bukan sebagai kebutuhan imannya sendiri, telah melanggar nilai-nilai konstitusional AS.
Letkol perempuan itu selama bertahun-tahun mencoba mengajukan usulan agar kebijakan itu berubah, tanpa nihil, dan akhir tahun 2001, ia menggugat Menteri Pertahanan Donald Rumsfeld atas kebijakan tersebut. Kongres kemudian secara bulat menyetujui undang-undang yang melarang siapa pun di militer AS mempersyaratkan atau mendorong tentara wanita AS mengenakan abaya di Arab Saudi atau menggunakan uang pajak untuk membelinya.
Tapi naif sekali jika persoalan itu hanya terjadi di Saudi.


Di Afghanistan, tentara wanita AS dianjurkan untuk memakai kerudung. Beberapa menerapkan peraturan itu dan mengenakan syal; ketika berpatroli di luar, di seragam tempur mereka dan pelindung tubuh, sementara M-4 tersampir di bahu mereka. Praktik yang lebih umum adalah mengenakan kerudung di bawah helm seseorang atau sekitar leher.


“Di Afghanistan, mengenakan sebuah syal atau jenis lain dari penutup kepala oleh anggota tentara wanita dapat dilakukan sebagai tanda menghormati budaya lokal dan orang yang berinteraksi dengan mereka,” kata seorang pejabat senior militer AS. “Hal ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan yang lebih besar dan lebih lengkap dari penduduk setempat serta peningkatan akses terhadap orang dan tempat-tempat yang berkontribusi terhadap pelaksanaan misi.”


Tidak seperti di Arab Saudi, pakaian ini dianggap opsional dan merupakan kebijaksanaan “para pemimpin di lapangan,” kata pejabat itu.
Namun, ketika atasan memberitahu bawahan militer praktiknya opsional, terjadilah tekanan. Hal ini terutama berlaku dalam pertempuran, ketika bawahan harus percaya pada komandan mereka untuk memaksimalkan efektivitas misi .


Sebagian besar mengenakan tentara perempuan AS yang mengenakan jilbab ditugaskan sebagai Female Engagement Teams (FETs), bertugas untuk memenangkan hati dan pikiran perempuan Afghanistan lokal sebagai bagian dari strategi yang baru. Memakai jilbab adalah pemikiran untuk memfasilitasi akses ini, karena semua wanita Afghanistan pasti mengenakan kerudung saat di tempat umum.


Di daerah mana FETs bekerja, sebagian besar wanita lokal masih memakai burqa. Jadi tentara wanita AS tetap saja tidak berbaur. Seorang petugas perempuan bilang dia menolak untuk mengenakan kerudung, tetapi tidak bersedia berbicara secara terbuka dalam menentangnya. “Itu bagian dari upaya untuk menunjukkan kita peka terhadap budaya lokal,” kata Kapten Marinir Jennifer Gregoire kepada Associated Press pada tahun 2009. “Jika Anda menunjukkan rambut Anda, itu artinya seperti melihat gambar telanjang di sini, karena perempuan sangat ditutupi.”


Pasukan AS, laki-laki dan perempuan, sedang mempertaruhkan hidup mereka setiap hari di Afghanistan dan mungkin juga sebagian bangga mewakili dan membela Amerika Serikat. Namun sekarang, mereka dibelenggu dengan dilema menggadaikan keyakinannya sendiri dengan mengenakan jilbab, atau apapun yang menutupi kepala mereka. Begitulah, perang selalu meminta lebih, dan lebih, harta dan juga harga diri.
(islampos.com/muslimahzone/)khoirunnisa-syahidah.blogspot.com]

Readmore.....

Muslimah Suriah di Homs Bentuk Kelompok Jihad Khusus Muslimah


HOMS - khoirunnisa-syahidah.blogspot.com - Allahu Akbar! Muslimah Suriah semakin bersemangat berjihad dengan mengangkat senjata untuk melawan pasukan dan milisi-milisi rezim Bashar Assad, salah satunya adalah Brigade Banat al-Walid yang baru dibentuk. Brigade Banat al-Walid dibentuk oleh sekelompok Muslimah Suriah di kota Homs.


Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan diYoutube pada (18/6/2012), seorang Mujahidah wakil Brigade tersebut mengatakan bahwa salah satu alasan pembentukan Banat al-Walid adalah karena banyaknya saudara Muslim yang terbunuh termasuk wanita dan anak-anak.


Selain itu juga karena sejak berlangsungnya pembantaian dan penyerbuan ke rumah-rumah Muslim di Suriah oleh pasukan dan milisi pro-Assad, kebanyakan yang maju ke medan tempur adalah para pemuda Muslim, sementara peran Muslimah pun dibutuhkan di medan Jihad.
Ia juga menyebutkan bahwa pembentukan kelompok Jihad Muslimah ini bukan berarti pertama kalinya para Muslimah Suriah turut berjihad, karena telah banyak para Mujahidah yang telah menyertai Mujahidin As-Syam dalam Jihad Fii Sabiilillah. Brigade Banat al-Walid adalah salah satu kelompok Jihad khusus bagi Muslimah Suriah. (arrahmah.com/khoirunnisa-syahidah.blogspot.com)

Readmore.....

Jumat, 15 Juni 2012

Perang 11 Tahun di Afghanistan Tewaskan 2.000 Warga AS



WASHINGTON - Jumlah korban tewas AS dalam perang hampir 11 tahun di Afganistan melampaui angka 2.000 dengan kematian seorang kopral marinir dalam bentrokan dengan Taliban, demikian diumumkan Pentagon, Kamis (14/6/2012).
Situs independen icasualties.org, yang mencatat laporan-laporan korban dari Operasi Kebebasan Abadi yang diluncurkan pada Oktober 2001, menyebut jumlah kematian AS 2.008.
Dari jumlah 2.000 yang diumumkan Pentagon, 1.577 orang tewas dalam pertempuran dan 34 di antaranya adalah perempuan. Sekitar 16.402 prajurit juga cedera. Lebih dari 150 prajurit AS tewas sejak awal tahun ini. Korban terakhir adalah kopral marinir yang tewas pada Rabu (13/6/2012).
Pasukan AS mengalami kehilangan terbesar pada 2010, ketika 499 prajurit tewas. Pada 2011, prajurit AS yang tewas di Afganistan mencapai 414.
Lebih dari 90.000 prajurit AS masih ditempatkan di Afganistan, dan jumlah itu dijadwalkan berkurang menjadi 68.000 dalam beberapa bulan mendatang, sebagai bagian dari penarikan yang diperintahkan Presiden Barack Obama.
Pasukan AS berperang bersama sekitar 40.000 prajurit koalisi internasional di bawah komando NATO. Sedikitnya 1.039 prajurit NATO juga tewas di Afganistan, termasuk 418 prajurit Inggris dan 87 Prancis.
Presiden Hamid Karzai dan negara-negara Barat pendukungnya telah bersepakat bahwa semua pasukan tempur asing akan kembali ke negara mereka pada akhir 2014, namun Barat berjanji memberikan dukungan yang berlanjut setelah masa itu dalam bentuk dana dan pelatihan bagi pasukan keamanan Afganistan.
Pada Oktober, Taliban berjanji akan berperang sampai semua pasukan asing meninggalkan Afganistan. Gerilyawan meningkatkan serangan terhadap aparat keamanan dan juga pembunuhan terhadap politikus, termasuk yang menewaskan Ahmed Wali Karzai, adik Presiden Hamid Karzai, di Kandahar pada Juli dan utusan perdamaian Burhanuddin Rabbani di Kabul pada September lalu.
Konflik meningkat di Afganistan dengan jumlah kematian sipil dan militer mencapai tingkat tertinggi tahun lalu ketika kekerasan yang dikobarkan Taliban meluas dari wilayah tradisional di selatan dan timur ke daerah-daerah barat dan utara yang dulu stabil.
Jumlah warga sipil yang tewas meningkat secara tetap dalam lima tahun terakhir, dan pada 2011 jumlah kematian sipil mencapai 3.021, menurut data PBB.
Sebanyak 711 prajurit asing tewas dalam perang di Afganistan pada 2010, yang menjadikan kurun waktu itu sebagai tahun paling mematikan bagi pasukan asing, menurut hitungan AFP yang berdasarkan icasualties.org.
Jumlah kematian sipil juga meningkat, dan Kementerian Dalam Negeri Afganistan mengumumkan bahwa 2.043 warga sipil tewas pada 2010 akibat serangan Taliban dan operasi militer yang ditujukan pada gerilyawan.
Taliban, yang memerintah Afganistan sejak 1996, mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden, yang dituduh bertanggung jawab atas serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001.
Sekitar 130.000 personel Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO yang berasal dari puluhan negara berada di Afganistan untuk membantu pemerintah Kabul memerangi pemberontakan Taliban dan sekutunya.
Sekitar 521 prajurit asing tewas sepanjang 2009, yang menjadikan tahun itu sebagai tahun mematikan bagi pasukan internasional sejak invasi pimpinan AS pada 2001 dan membuat dukungan publik Barat terhadap perang itu merosot.
Gerilyawan Taliban sangat bergantung pada penggunaan bom pinggir jalan dan serangan bunuh diri untuk melawan pemerintah Afganistan dan pasukan asing yang ditempatkan di negara tersebut. Bom rakitan mengakibatkan 70-80 persen korban di pihak pasukan asing di Afganistan, menurut militer. [mam/kps/www.globalmuslim.web.id]

Readmore.....

Gebrakan Menkes Baru: Bagi-Bagi Kondomuntuk Remaja?



Menkes yang baru sudah resmi dilantik oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Masa kerjanya memang tak lama, hanya 2,5 tahun. Namun bukan berarti masa bakti yang singkat itu menghalangi Menkes untuk membuat suatu perubahan yang signifikan demi tercapainya kondisi kesehatan masyarakat yang lebih baik.


Dalam jumpa pers yang digelar di Ruang Leimena kantor Kementerian Kesehatan, Kamis (14/6/2012) kemarin, Menkes memang masih belum dapat mengemukakan program-program kerja seperti apa yang akan dilaksanakan secara konkrit.


"Saya sudah menandatangani kontrak kinerja dengan presiden. Yang bagus adalah, di dalam kontrak kinerja ada targetnya, misalnya memastikan pencapaian target kemenkes 2014. Jadi, saya bersama teman di kemenkes tinggal memonitor program-program yang ada agar selesai sesuai target yang ditetapkan bersama. Saya tidak bikin target baru dalam kontrak kinerja yang juga sudah ditandatangani Bu Endang (Alm.) ini," kata Menkes.


Rencananya, Menkes bersama jajaran mulai besok pagi akan membahas secara intensif tantangan apa yang akan dihadapi oleh Kementerian Kesehatan untuk beberapa tahun mendatang. Namun secara eksternal, Menkes mengaku tantangannya adalah wilayah Indonesia yang sangat luas dan memiliki masalah kesehatan yang berbeda-beda.


"Untuk pastinya, silakan tanya saya lagi satu bulan dari sekarang," demikian kata Menkes.


Disindir mengenai permasalahan HIV/AIDS yang telah menjadi isu yang akrab ditangani selama beberapa tahun terakhir, Menkes yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Komite Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional ini berharap dapat melakukan gebrakan. Yaitu mengusulkan agar remaja dipermudah aksesnya untuk mendapat kondom.


"Kita berharap bisa meningkatkan kesadaran mengenai kesehatan reproduksi untuk remaja. Dalam Undang-Undang, yang belum menikah tidak boleh diberi kontrasepsi. Namun kami menganlisis data dan itu ternyata berbahaya jika tidak melihat kenyataan. Sebanyak 2,3 juta remaja melakukan aborsi setiap tahunnya menurut data dari BKKBN," kata Menkes.


Menkes melihat, angka sebanyak itu menunjukkan bahwa banyak remaja mengalami kehamilan yang tidak diinginkan. Ia menegaskan, Undang-Undang perlindungan anak menyatakan bahwa setiap anak yang dikandung sampai dilahirkan harus diberikan haknya sesuai UU Perlindungan Anak. Maka, mempermudah akses remaja untuk mendapatkan kondom diharapkan dapat menekan angka aborsi dan kehamilan yang tak diinginkan.


Tentu saja hal ini mungkin akan mendapat pertentangan dari kelompok-kelompok tertentu yang menganggap pemberian kondom kepada remaja dapat memicu seks bebas. Tapi Menkes berpendapat, jika pemahaman remaja mengenai kesehatan reproduksi sudah cukup baik, tidak perlu ada kekhawatiran idenya ini akan memicu seks bebas.


"Kita akan membahas bagaimana hak-hak anak dalam kandungan ini dapat terpenuhi. Kampanye kondom difokuskan untuk seks yang berisiko. Untuk mempercepat pencapaian goal MDGs, maka kampanye kondom merupakan suatu kewajiban. Setiap hubungan seks yang berisiko menularkan penyakit atau kehamilan yang tak diinginkan adalah hubungan seks yang berisiko," tegas Menkes.(fq/detik/www.globalmuslim.web.id)

Readmore.....

Minggu, 03 Juni 2012

Soldier Of Allah




Lara merana negeriku, hampa perjuangan menegakkan yang hak dan menyerukan pada kebatilan, kerumunuan gerombolan menjual idealisme mencapai kesementaraan dunia yang tak luas. Mereka menjadi korban sejarah, tak ayal yang tahu sejarah pun. memerkosa sejarah lewat pelecehan tuturnya. Mempermainkan saudara, terlebih mempermainkan sang pencipta. Buah pikiran mereka adopsi dari bangsa yg sangat di laknat oleh yang maha kuasa. Kobaran suara mereka yang lantang, bagi kami hanya sebuah sepoi yang tak berarti, karena kami lebih lantang dengan sepoi yang maha besar, Allahu Akbar.
Kami dianggap gila oleh mereka, yang menuturkan koaran, dan tulisan Syariah dan Khilafah. Kami kerumunan bukan sembarang kerumunan, kami bergerombol bukan sembarang bergerombol. Atas ridho Allah SWT, kami ingin berjuang, kami semua berjuangan. Mengembalikan kembali sejarah, merasakan kembali sejarah, menyusun bata kehidupan sejahtera zaman rasulullah dan para sahabat.  Dualisme ataupun trialisme semua sejahtera dalam hukum Allah. Kami berusaha meyakinkan mereka, bahwa ini janji Allah dan Rasulnya. Dengan izin Allah, kami akan terus menyayikan , dan memerangi yang menghalangi kami lewat kobaran suara kami yang lantang. Halilintar pemikiran dan koaran kami terus menyeru kepada hukum Allah, merapkan Syariah dalam Bingkai Khilafah Rasyida.

Readmore.....

Jumat, 01 Juni 2012

AL-KHANSA BINTI AMRU, lbu Para Syuhada.

Al-Khansa terlahir pada zaman jahiliyah dan tumbuh besar di tengah suku bangsa Arab yang mulia, yaitu Bani Mudhar. Sehingga banyak sifat mulia yang terdapat dalam diri Al-Khansa. la adalah seorang yang fasih, mulia, murah hati, tenang, pemberani, tegas, tidak kenal pura-pura, suka terus terang. Dan selain keutamaan itu, ia pun pandai bersyair. la terkenal dengan syair-syairnya yang berisi kenangan kepada orang-orang yang dikasihinya yang telah tiada mendahuluin ke alam baka. Terutama kepada kedua saudara lelakinya, yaitu Mu’awiyah dan Sakhr yang telah meninggal dunia.

Diriwayatkan bahwa ketika Adi bin Hatim dan saudarinya, Safanah binti Hatim datang ke Madinah dan menghadap Rasulullah SAW, maka berkata, “Ya Rasuluilah, dalam golongan kami ada orang yang paling pandai dalam bersyair dan orang yang paling pemurah hati, dan orang yang paling pandai berkuda.” Rasuluilah SAW bersabda, ‘Siapakah mereka itu. Sebutkaniah namanya.’ Adi menjawab, ‘Adapun yang paling pandai bersyair adalah Umru’ul Qais bin Hujr, dan orang yang paling pemurah hati adalah Hatim Ath-Tha’i, ayahku. Dan yang paling pandai berkuda adalah Amru bin Ma’dikariba.’ Rasuluilah SAW menukas, “Apa yang telah engkau katakan itu salah, wahai Adi. Orang yang paling pandai bersyair adalah Al-Khansa binti Amru, dan orang yang paling murah hati adalah Muhammad Rasulullah, dan orang yang paling pandai berkuda adalah Ali bin Abi Thaiib.’ Jarir ra. pernah ditanya, Siapakah yang paling pandai bersyair? Jarir ra. menjawab, ‘Kalau tidak ada Al-Khansa tentu aku.’ Al-Khansa sangat sering bersyair tentang kedua saudaranya, sehingga hal itu pernah ditegur olah Umar bin Khattab ra. Umar ra. pernah bertanya kepada Khansa, ‘Mengapa matamu bengkak-bengkak?’ Khansa menjawab, ‘Karena aku terialu banyak menangis atas pejuang-pejuang Mudhar yang terdahulu.” Umar berkata, ‘Wahai Khansa, Mereka semua ahli neraka.’ Sahut Khansa, ‘Justru itulah yang membuat aku lebih kecewa dan sedih lagi.

Dahulu aku menangisi Sakhr atlas kehidupannya, sekarang aku menangisinya karena ia adalah ahli neraka.’ Al-Khansa menikah dengan Rawahah bin Abdul Aziz As Sulami. Dari pernikahan itu ia mendapatkan empat orang anak lelaki. Dan melialui pembinaan dan pendidikan tangan-tangannya, keempat anak lelakinya ini telah menjadi pahlawan-pahlawan Islam yang terkenal. Dan Khansa sendiri terkenal sebagai ibu dari para syuhada.

Hal itu dikarenakan dorongannya terhadap keempat anak lelakinya yang telah gugur syahid di medan Qadisiyah. Sebelum peperangan dimulai, terjadilah perdebatan yang sengit di rumah Al-Khansa. Di antara keempat putranya telah terjadi perebutan kesempatan mengenai siapakah yang akan ikut berperang melawan tentara Persia, dan siapakah yang harus tinggal di rumah bersama ibunda mereka. Keempatnya saling tunjuk menunjuk kepada yang lainnya untuk tinggal di rumah. Masing-masing ingin turut berjuang melawan musuh fi sabilillah. Rupanya, pertengkaran mereka itu telah terdengar oleh ibunda mereka, Al-Khansa. Maka Al-Khansa telah mengumpulkan keempat anaknya, dan berkata, ‘Wahai anak-anakku, sesungguhnya kalian memeluk agama ini tanpa paksaan. Kalian telah berhijrah dengan kehendak sendiri. Demi Allah, yang tiada Tuhan selain Dia. Sesungguhnya kalian ini putra-putra dari seorang lelaki dan dari seorang perempuan yang sama. Tidak pantas bagiku untuk mengkhianati bapakmu, atau membuat malu pamanmu, atau mencoreng arang di kening keluargamu.Jika kalian telah melihat perang, singsingkaniah lengan baju dan berangkatiah, majulah paling depan niscaya kalian akan mendapatkan pahala di akherat.

Negeri keabadian. Wahai anakku, sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad itu Rasul Allah. lnilah kebenaran sejati, maka untuk itu berperanglah dan demi itu pula bertempurlah sampai mati. Wahai anakku, carilah maut niscaya dianugrahi hidup.’ Pemuda-pemuda itupun keluar menuju medan perang. Mereka berjuang matl-matian melawan musuh, sehingga banyak musuh yang terbunuh di tangan mereka. Akhirnya nyawa mereka sendirilah yang tercabut dari tubuh-tubuh mereka. Ketika ibunda mereka, Al-Khansa, mendengar kematian anak-anaknya dan kesyahidan semuanya, sedikit pun ia tidak merasa sedih dan kaget. Bahkan ia telah berkata, ‘Alhamdulillah yang telah memuliakanku dengan syahidnya putra-putraku.

Semoga Allah segera memanggiiku dan berkenan mempertemukan aku dengan putra-putraku dalam naungan Rahmat-Nya yang kokoh di surgaNya yang luas.’ Al-Khansa telah meninggal dunia pada masa permulaan kekhalifahan Utsman bin Affan ra., yaitu pada tahun ke-24 Hijriyah. (Wanita-wanita Sahabiyah)

Readmore.....