Laman

Rabu, 31 Oktober 2012

Dialog Pelataran :"Sumpah Pemudah: Rapuh dan Expire, Ganti dengan yang baru"


      UKM LDK LDM UMI kembali membuka ruang-ruang diskusi dalam format Diskusi Pelataran, Rabu, 31 Oktober 2012 bertempat di Pelataran Lantai 1 Masjid UMI (depan Toko Buku Perennial). Pada diskusi kali ini, UKM LDK LDM UMI mengangkat tema yang lagi fresh dalam peringatan yaitu "Sumpah Pemuda: Rapuh dan Expire, Ganti dengan yang baru". Pemateri yang diundang dari Ketua HMI Komsat FIKOM UMI saudara Haerul, dan dari UKM LDK LDM UMI sendiri saudara Surialang Fakultas HUKUM UMI. Dalam acara ini di hadiri oleh mahasiswa dari berbagai latarbelakang keilmuan dan bahkan ada dari kampus lain.
      Pembicara pertama di mulai dari UKM LDK LDM UMI Saudara Surialang. Dalam pemaparannya, mengatakan melihat dari tema yang Sumpah Pemuda Rapuh dan Expire, apanya yang rapuh dan expire?. Sebelum menjawab, Saudara Surialang menjelaskan terlebih dahulu latar belakang lahirnya Sumpah Pemuda. Beliau menganggap pemuda-pemuda pada tahun 1928 sangat luar biasa, telah mampu berfikir dengan luar biasa sehingga mengeluarkan sebuah sumpah. Sehingga dengan adanya sumpah itu, membuat para pemuda kala itu bangkit untuk melawan penjajah belanda untuk membebaskan diri darinya. Dari situ beliau menganggap, dasar lahirnya sumpah pemuda adalah sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajahan fisik serta untuk membebaskan diri dari penjajahan fisik tersebut. Serta beliau mengatakan ikatan yang ada di dalam Sumpah Pemudah ini adalah ikatan nasionalisme yang hanya terbatas pada teritorial belaka. Jadi, dari pernyataan beliau dapat disimpulkan bahwa yang membuat rapuh dari Sumpah Pemuda adalah karena ikatan yang ada di dalamnya adalah ikatan nasionalisme yang hanya terbatasi pada sekat-sekat negara belaka sehingga tidak mampu menyatukan seluruh ummat islam khususnya serta memuliakan ummat lainnya dan dikataka expire karena sebuah landasan yang didasari oleh perasaan untuk membebaskan diri dari penjajahan fisik, sehingga hanya berlaku jika penjajahan fisik masih ada. Sementara penjajahan fisik itu telah sirna, jadi habislah pula masa berlaku dari sumpah pemuda ini.
      Setelah pemateri pertama memaparkan pandangannya, maka dilanjutkan dengan pemateri kedua dari HMI Komsa FIKOM UMI Saudara Haerul. Dari pemaparannya menyatakan dalam memandang Sumpah Pemuda, harus menggunakan 3 pendektan yaitu pendekatan historis,landasan, dan tujuan. Secara historis beliau menyatakan sumpah pemuda lahir karena adanya penindasan kala itu. Sehingga membuat para pemuda bangkit dengan landasannya dalah persatuan, dengan tujuan untuk menumbuhkan solidaritas, membuat lebih kuat sehingga bisa lahir Republik Indonesia.
      Setelah kedua pemateri memaparkan pemahaman mereka masing-masing, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Sesi pertama dibuka dengan 3 penanya, Pertama oleh saudara Harly Yudha Priyono dari Gema Pembebasan Komsat UMI, menyatakan bahwa lahirnya sumpah pemuda adalah untuk mencegah kembali tegaknya Negara Islam pada saat itu yang merupakan hasil dari pemikiran soekarno yang ingin menjadikan Negara Indonesia menjadi Negara Komunis. Beliau katakan sebab pada saat diadakan konfrensi ulama-ulama dari beberapa negara yang terlaksana di turki untuk membangun kembali negara islam, sehingga lahirlah Nahdatul Ulama pada tahun 1928. Saudra Harly Yudha Priyono, menghubungkaan dengan kondisi hari ini Sumpah Pemudh yang sejatinya adalah rancangan untuk tidak mengambil islam sebagai aturan, apakah mampu menangkal keterpurukaan yang dialami oleh negeri ini? kalau tidak harus apa dilakukan revolusi ataukah reformasi?. Penanya yang kedua oleh saudara Arifuddin dari fakultas sastra, menyatakan hampir sama dengan penanyaa pertama bahwa sumpah pemudh secara historis merupakn inisiatif oleh Soekarno. Tambahannya bahwa sumpah pemudh ini melawan penjajahan Belanda ketika itu. Pertanyaannya apakah sumpah pemudh hari ini masih ada manfaatnya? kalau tidak ada apa gantinya. Dan yang ketiga oleh saudra Asdar dari fakults teknik industri, bertanya tentang peran seorang muslim yang menjadikan islam sebagai pandangan hidup (ideologi) dalam menanggapi sumpah pemudh?
      Jawaban diawali oleh pemateri kedua yaitu saudara haerul. Beliau mengatakan pada dasarnya kita harus menghargai usaha-usaha pemuda kala itu. Dengan apa yang dilakukan para pemuda kalah itu membuat rakyat indonesia lebih solid sehingga berjuang demi kemerdekaan ini. Dan sekarang jug masih ada gunanya, jika pemuda-pemuda hari ini memahami Sumpah Pemuda itu sendiri. Sementara untuk pemteri pertama saudara surialang menjawab bahwa apa yang dilaukan pemudah 1928 luar biasa hanya saja solusi yang ditawarkan kurng tepat. Beliau melanjutkan untuk itu setiap muslim sudah sepantasnya menjadikan islam sebagai pandangan hidup (tolak ukur) mereka. Untuk memberikan solusi-solusi dengan persepsi islam. Sehingga memandangi sumpah pemuda dari persepsi islam. Jika demikian, maka kita akan memandangi perjuangan yang termaktub dalam sumpah pemuda adalah karena Ashobiyah (nasionalisme) sementara dalam islam adalah haram. Karena memecah belah umat islam.
      Di akhir diskusi masing-masing memberikan kesimpulan, pemateri pertama dari UKM LDK LDM UMI surialang menyimpulkan, cita-cita yang termktub dalam sumpah pemuda perlu disempurnkan, tidak hanya melingkupi satu bahasa,bangsa,dan tanah air tetapi lebih besar lagi, itu semuah hanya bisa dilakukan dengan menerapkan islam. Sementara untuk kesimpulan dari HMI Komsat UMI Haerul mengatakn Sumpah Pemuda sudah bagus, tinggal pemuda-pemuda menghayati kembali sumpah pemudah itu sendiri.








[Perindu Islam Kaffah]




Readmore.....

Minggu, 28 Oktober 2012

Bukan Kurban Biasa



      Bukan sekedar Kurban Biasa. Ya itulah yang dilakukan Oleh UKM LDK LDM UMI bekerja sama dengan LAGZIS PEDULI. Ahad, 28 Oktober 2012 hari terakhir diterimanya amalan kurban bagi setiap muslim yang ingin berkurban, Bukan kurban biasa itu dilaksanakan. The first time. Dan insya Allah tahun-tahun berikutnya bisa terlaksana kembali.
      Mungkin dilihat dari besarnya hewan qurban, tidaklah memenuhi untuk dikatakan besar. Namun, lagi-lagi Allah membalas suatu amalan bukan dari materil namun seberapa besar keikhlasan dari suatu amal. Hanya 2 ekor kambing diqurbankan dalam Qurban tahun ini. Prosesi pemotongan daging qurban terlaksana di halaman sekret UKM LDM LDM UMI sekitar pukul 9 pagi lewat. Sementara prosesi pembagian daging qurbannya dilaksanakan di lantai 1 pelataran Masjid Umar bin Khattab UMI pada pukul 5 sore lebih beberapa menit. Lantas apa yang menjadikan bedah dengan acara-acara qurban lainnya? Adalah sebuah Ceramah yang mendahuluinya. Tak sekedar ceramah biasa pula, namun penuh dengan pesan-pesan menggugah dan membongkar kedangkalan berpikir yang selama ini membelenggu pikiran-pikiran masyarakat pada umumnya. Membongkar esensi dari sebuah Perayaan Qurban,dari sejarah hingga impelementasi kekinian. Setelah ceramah selesai di bawahakn oleh Ust. Musta'din, maka para penerima kurban disuguhkan makanan sebelum daging qurban dibagikan pada mereka. Subhanaullah...











      Setelah proses pembagian daging qurban selesai, serta seluruh rangkaian acaranya, langsung ditutup dengan ukhwa dalam kebersamaan pembagian tugas dalam penyelesaian akhir agenda Dakwah Qurban...Inilah indahnya dakwah di atas Aqidah Islam Lagi Ideologis... Insya Allah See You to next year...



Readmore.....

Sabtu, 27 Oktober 2012

Pembantaian Muslim Rohingya di Burma:122 Tewas Dalam Seminggu


     Mediaumat.com- Sedikitnya telah menewaskan 122 orang dalam bentrokan yang terjadi pekan ini antara kaum Budha dan Muslim Rohingya di wilayah barat Burma.

     Juru bicara pemerintah negara bagian Rakhine, Wen Mayang mengtakan—seperti dikutip kantor berita AFP—bahwa “Hingga pagi ini telah menewaskan 51 pria dan 61 wanita.” Ia menambahkan bahwa “Lebih dari 70 orang juga terluka, dan membakar sekitar 2.000 rumah.”

     Negara bagian Rakhine, yang berada di wilayah barat Burma menjadi saksi atas berbagai aksi kekerasan dengan sasaran minoritas Muslim. Dan sejauh ini, ratusan nyawa melayang. Bahkan beberapa organisasi internasional telah mengakui terjadinya aksi kekerasan itu, namun pemerintah Burma mengabaikannya.

     Dalam sepekan ini, bentrokan pecah di beberapa wilayah negara bagian Rakhine, termasuk di desa-desa yang sulit dijangkaunya.

     Akibat aksi kekerasan ini, lebih dari 75 ribu orang mengungsi dari Rohingya. Sehingga ada pergerakan ribuan pengungsi menuju kamp-kamp pengungsi di sekitar kota Sittwe, ibukota negara bagian Rakhine yang sebelumnya sudah penuh sesak, dan di mana pengungsi kekurangan makanan dan perawatan kesehatan.

     PBB mengatakan bahwa minoritas Muslim Rohingya adalah minoritas yang paling rentan terhadap penganiayaan di dunia []i


Readmore.....

Silaturrahmi Kader "Bakar-Bakar Daging"




      Untuk mempererat ukhwa antar Kader UKM LDK LDM UMI mengadakan bakar-bakar daging bersama kader-kader lama maupun adik-adik baru. Tidak lain ini bertujuan untuk membangun hubungan emosional yang kuat antar kader. Sehingga di harapkan adik-adik baru tidak merasa canggung berada dalam wadah ideologis ini.
      Satu hal yang ditekankan dalam Sila Ukhwa ini adalah membangun Hubungan Di atas Landasan AQIDAH ISLAM, sehingga dengan demikian harapan tertinggi adalah menghasilkan kader-kader dakwah yang terkokohkan iman sebagaimana para sahabat Rasulullah saw, Saling mencintai Karena Allah, berkorban dalam dakwah dikarenakan kesadaran ideologis...


Readmore.....

Jumat, 26 Oktober 2012

Lagi, Idul Adha Tanpa Khilafah


      Awal kata kami Keluarga Besar UKM LDK LDM UMI mengucapkan kepada segenap kaum muslimin di seluruh pelosok dunia Selamat Hari Raya Idul Adha 1433 H. Haru terdengar tak ada satupun tempat di dunia ini kecuali seluruh kaum muslim mengumandangkan ucapan yang sama yaitu takbir,tahlil,dan tahmid. Pertanda ucapan Syukur kepada-Nya.

      Namun masih ada yang terhinggap dalam rasa ini tentang keadaan kaum muslimin hari ini. Kontras terlihat di hari dimana seluruh kaum muslimin mengumandangkan kata yang sama, namun masih saja terperangkap dalam pemahaman-pemahaman rendah seperti nasionalisme. Karenanya kaum muslimin tetap berada dalam garis-garis Negara yang membatasainya. Sehingga urusan kaum muslimin di suatu Negara masih saja tidak terpikirkan bagi kaum muslimin yang ada di Negara lain. Lihat saja fakta yang ada. Di kalah kaum muslimin di negeri Myanmar muslim rohingiyah terbantai oleh etnis budha di sana. Namun apa yang dilakukan oleh negeri-negeri muslim besar yang ada di sekitarnya. Bangladesh yang notabenennya adalah Negara yang dekat dengannya malah mendeportase kaum muslimin rohingiyah yang mencari perlindungan. Hanya karena batas Negara yang berbedah, membuat lupa akan urusan saudara se aqidahnya sendiri. Tidak ketinggalan dengan Malaysia, negeri jiran katanya. Justru bertindak sama sebagaimna Bangladesh yang takut memberikan perlindungan kepada kaum muslimin rohingiyah. Hanya karena alasan territorial, berdalih hal tersebut berkaitan dengan urusan dalam negeri Myanmar. Rendah sekali pola pemikiran demikian. Itulah nasionalisme. Paham sesat lagi menghinakan dunia dan akhirat. Hal tersebut tidak terkecuali dirasakan pula oleh Negeri yag dikenal dengan jamrud khatulistiwa, Indonesia. Justru diam tanpa tindakan.

      Bukan saja Myanmar yang mengalami seperti demikian. Namun negeri-negeri muslim lainnya, sendiri dalam perjuangan. Di tengah kerumunan musuh siap siaga dengan senjata mereka memborbardir negeri-negeri muslim tersebut. Sementara negeri-negeri muslim lainnya, pembebek atau pecundang duduk diam menyimak dengan saksama perilaku bejat para tuannya. Lihat saja ketika Gazea kalah itu digempur habis-habisan, jelas di depan mata si Israel itu yang melakukannya. Namun dunia internasional bungkam, hanya karena ocehan munafik sang presiden imperialis amerika mengatakan apa yang dilakukan oleh Israel adalah untuk membelah diri. Adalah sebuah kemunafikan yang diaminkan oleh para pembebek dan pengecut negeri-negeri muslim seperti Iran yang katanya memiliki nuklir, Malaysia,brunei, dan Indonesia.

      Itu adalah masa lalu. Namun sekarang pun dan hingga detik ini pun pembatantaian muslim itu terjadi. Negeri anbiyah, Syam kalah itu dikenal. Yang hari ini adalah suriah. Dalam pergolakan melawan si tiran, firaun abad 21 Basar al assad. Presiden haus darah, membunuhi rakyatnya sendiri menggunakan senjata-senjata besar bak melawan musuh yang siap menghancurkan negerinya. Rakyat yang sudah muak dengan kepemimpinan bengisnya tak takut lagi meskipun nyawa harus terenggang melalui senjata-senjata tentara si fir’aun tersebut. Sama terlihat, dunia internasional hanya sebatas mengecam. Negeri-negeri muslim hanya sebatas memantau perkembangan, tanpa merasa itu semua adalah bagian dari urusan mereka.

      Sejatinya hal ini akan terus terjadi. Hari demi hari,minggu demi minggu, tahun demi tahun, dan bahkan sudah hampir tak terhitung lagi sudah berapa kali idul adha itu terlewati. Namun tetap saja kondisi kaum muslimin secara umum adalah tetap sama. Idul adha berlewat begitu saja, tanpa pengaruh yang membekas untuk perubahan yang lebih baik.

      Itu semua kenapa bisa terjadi. Tidak lain dan tidak bukan, karena tidak adanya perisai yang membentengi Ummat. Apakah perisai itu?. Adalah KHILAFAH. Dimana rakyat berlindung di belakangnya dan berperang bersamanya. Itulah yang sejatinya harus dimiliki oleh kaum muslimin seluruh dunia hari ini. Sehingga jumlah besar 1.5 M lebih kaum muslimin itu benar-benar menjadi angka yang menakutkan bagi musuh-musuh islam. Karena dengan adanya Khilafah maka jumlah besar itu akan tersatukan dalam satu kepemimpinan. Tak ada yang namanya garis Negara, sekat-sekat yang membatasi. Semuanya satu dalam KHILAFAH. Hal ini bukan sebuah utopia yang lahir dari mimpi-mimpi tanpa dasar. Namun sebuah kelanjutan dari episode yang terputus. Siapa yang tak kenal peradaban emas, yang kalah itu adalah islam yang mendominasi. Ilmu pengetahuan terutama. Dan itu semua terjadi dalam naungan islam. Yang akhirnya akibat rasa dengki yang teramat sangat membuat dunia barat merumuskan segalah cara untuk menghancurkannya. Dan akhirnya cara mereka yang sejak lama tersusun, berhasil juga dengan bantuan si pengkhianat laknatullah Mustafa Kemal at turk dan lainnya. Pada 3 maret 1924. Runtuhlah institusi yang menaungi seluruh kaum muslimin duniah. Semenjak itu hingga detik ini kaum muslimin tidaklah lagi hidup dalam naungan khilafah islamiyah. Namun, harapan itu masih ada. Melalui al-qur’an An-Nur:55 Allah Sang Pencipta Alam Semesta, manusia dan kehidupan telah menjanjikan kemenangan dan bisyarah Rasulullah saw riwayat Ahmad yang menyatakan kekhilafahan itu akan kembali sebagaimana awalnya (bermanhajkan kenabian). Jadi, apalagi yang meragukan untuk mengharapkan Khilafah sebagai penyelasaian problematika ummat saat ini. Yang dibutuhkan sekarang adalah peran kita sekalian bersatu padu dalam satu keyakinan bahwa tiada lain solusi kecuali islam. Semua bersatu tidak kecuali ulama,intelektual,pengusaha,birokrat,dan militer serta seluruh komponen ummat untuk menumbangkan penguasaan tirani yang ada. Semoga Allah swt berkenan menjadikan Idul Adha tahun ini adalah yang terakhir dan Insya Allah tahun depan tidaklah lagi seperti hari ini. Aamiin…. Wallahu ‘alam bishawab…[Perindu Islam Kaffah]

Readmore.....

Selasa, 23 Oktober 2012

Tokoh Pejuang Syariah Dan Khilafah, KH. Syamsuddin Latif Telah Berpulang




      Innalillahi wainnaillaihi roji'un, Tokoh Pejuang Syariah dan Khilafah KH. Syamsuddin Latif selasa,23 Oktober 2012 tepatnya subuh hari telah berpulang ke rahmatullah. Beliau dipanggil dalam keadaan memimpin shalat subuh pada rakat yang pertama,selesai membacakan al-fatiha dan mengucapkan kalimat syahadat setelah itu beliau langsung sujud dan wafat dalam keadaan sujudnya kepada Allah swt.

      Dalam trackrecord perjalanan kehidupan beliau selain dikenal sebagai seorang Muhamadiyah, beliau juga dikenal sebagai Kiyai yang gencar menyuarakan Wajibnya Syariah dan Khilafah. Ikut berperan serta dalam agenda-agenda dakwah yang diadakan oleh Hizbut Tahrir Sulselbar. Belum hilang dari ingatan bagaimana beliau memberikan testimoni dan nasehat dalam acara Liqo Syawal Ulama-Silaturrahami Keluarga Besar Hizbut Tahrir Sulselbar 16 september 2012 di Gor Sudiang yang lalu. Nampak dengan lantang menyuarakan syariah dan khilafah.

      Do'a kami untukmu wahai Orangtua kami,Pejuang Syariah dan Khilafah. "Ya Allah ampunilah dia, rahmatilah dia, selamatkanlah dia, maafkanlah dia, baguskanlah tempat tinggalnya, luaskanlah kuburnya, mandikanlah ia dengan air, salju dan embun, bersihkanlah ia dari dosa dan kesalahan sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran. Jadikanlah rumah yang lebih baik dari rumahnya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya, masukkanlah ia ke dalam sorga dan lindungilah ia dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah ia dalam kuburnya dan berilah ia cahaya di dalamnya."

      Sebuah akhir dari kisah seorang manusia, zuhud pada-Nya,dan menyerahkan seutuhnya hidupnya untuh-Nya semata. Dikalah usia mulai senja, tak menyurutkan semangatnya untuk terus berjuang dalam perjuangan penegakkan syariah dan khilafah. Hingga akhir hayatnya, masih tetap konsisten dalam Perjuangan Ideologis.

      Semoga dengan kisah beliau, yang berakhir dengan sebuah akhir yang khuznul khotimah, memotivasi kita untuk terus berjuang dalam menegakkan syariah dan khilafah. Tidak menungguh umur setua beliau untuk berjuang, namun gunakan sepenuhnya umur yang masih mudah ini untuk perjuangan penegakkan Syariah Dan Khilafah.

Readmore.....

Sabtu, 20 Oktober 2012

Clinton: Demokratisasi Arab Merupakan Kebutuhan Strategis



     Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton menegaskan pada hari Jum’at bahwa dukungan AS untuk proses demokratisasi di negara-negara Arab bukan sekedar perkara idealisme, melainkan telah menjadi “kebutuhan strategis” bagi Washington.

     Setelah dua tahun dimulainya musim semi Arab dari Tunisia, sementara AS dalam beberapa dekade merupakan pendukung bagi rezim-rezim diktator di dunia Arab. Bahkan Clinton berjanji dalam konferensi pers di Washington terkait demokrasi di dunia Arab bahwa negaranya tidak akan lagi melakukan seperti “pilihan yang buruk antara kebebasan dan stabilitas” ini.

*** *** ***

     Pernyataan Clinton ini mencerminkan pandangan Amerika yang sesungguhnya terhadap kawasan Timur Tengah, dan kepentingan strategisnya bagi Amerika. Juga mencerminkan kesiapan Amerika untuk perubahan warna dan kemunafikan politik dalam segala bentuk yang memungkinkan demi menjaga dominasi kolonialnya di dunia Islam, khususnya di negara-negara Arab. Masalahnya bukan memilih antara kebebasan dan stabilitas seperti yang diklaim Clinton, namun antara bentuk dominasi politik yang dipaksakan atas kawasan Timur Tengah tersebut, baik melalui kediktatoran seperti yang telah dan sedang terjadi di beberapa negara, atau melalui demokratisasi dan pengklasifikasian sebagai negara sipil dengan landasan pluralisme.

     Bagi Amerika demokrasi adalah senjata utama yang dengannya mampu menyederhanakan bentuk lain dari kolonialisme Barat, setelah beberapa dasawarsa AS dan Barat mendukung rezim-rezim diktator yang berkuasa, terutama di negara-negara yang disebut Arab Spring (Kebangkitan dunia Arab atau Musim Semi Arab), di samping dukungan itu juga disertai dengan penjarahan dan perampokan kekayaan, serat penindasan, pembunuhan dan pengusiran rakyat.

     Dan saat ini, Amerika menemukan bahwa wajah kediktatoran pemerintah sudah di ambang ajalnya. Sementara umat Islam mulai menuntut kebebasan dari belenggu rezim yang berkuasa, menghancurkan hambatan rasa takut, serta mulai mencari kehormatan dan kemerdekaan. Oleh karena itu, Amerika melihat dahwa di dalam demokrasi terdapat senjata yang tepat untuk menyesatkan kelompok revolusi, dan menjadikan mereka tetap dalam lingkaran yang pro-Barat untuk mengubah bentuknya. Apa yang dilakukan Amerika, hanyalah membendung beberapa gerakan dan kelompok-kelompok politik (moderat), dan melibatkan mereka dalam proses politik di bawah kedok demokrasi, serta menempatkannya dalam pemerintahan dengan syarat melepaskan apa yang sebelumnya telah menjadi simbol aktivitasnya.

     Sesunguhnya yang lebih baik bagi gerakan-gerakan yang berpartisipasi dalam pemerintahan dan yang disebut moderat adalah mengumumkan bahwa mereka berlepas diri dari Amerika dan demokrasi, serta akan mencabut sendiri belenggu dan ikatan-ikatan Barat yang dipaksakan padanya sebagai harga politik karena mereka menerima sebagai pemain politik dan berpartisipasi dalam pemerintahan. Dengan kata lain, mereka harus kembali pada metode Tuhannya, sebelum umat melemparkannya, sebagaimana umat melemparkan rezim-rezim diktator sebelumnya.

     Sesungguhnya masa depan politik di kawasan Timur Tengah ini tidak akan menjadi komoditi bagi Amerika dan Barat. Namun, kandidat satu-satunya yang mampu mengontrol semua hal dan mengembalikannya pada posisi yang sejatinya adalah Islam yang agung, yang tercermin pada negara khilafah rasyidah [Abu Basil].

Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 19/10/2012.

Readmore.....

Jumat, 19 Oktober 2012


edisi 13

“Innocence of Muslims”, Racikan Sampah Musuh-Musuh Allah!
     Katanya, Islam adalah agama yang paling pesat berkembang di muka bumi. Katanya, jumlah umat muslim adalah yang paling banyak di dunia. Tapi, apa yang terjadi dengan umat ini? Wahai kaum muslim, wahai mahasiswa muslim di kampus hijau Makassar! Banggakah kalian dengan jumlah kaum muslim hari ini? Namun, tahukah kalian apa yang terjadi pada umat Islam hari ini?
     Lagi dan lagi, kaum muslim dihina. Islam sebagai satu-satunya agama yang diridhoi Allah kembali dilecehkan melalui film “Innocence of Muslims” (IoM). Amarah umat terbaik ini kembali dipancing dengan pelecehan tak tanggung-tanggung pada sang pembawa risalah. Pelecehan pada manusia termulia, manusia terbaik yang pernah ada, Rasulullah Muhammad saw.
     Akibat beredarnya film ini, amarah umat muslim di berbagai belahan dunia mulai memuncak. Aksi protes besar-besaran dan mengutuk terdengar dimana-mana. Di Mesir misalnya, aksi digelar di depan kedubes AS. Bendera AS diturunkan lalu disobek dan digantikan dengan bendera tauhid (bendera Islam) ‘laa ilaaha illa Allah’. Kasus serupa terjadi juga di Yaman, Tunisia. Panji-panji Allah berwarna hitam putih ini juga berkibar di berbagai penjuru dunia mulai dari Timur Tengah, Asia termasuk Indonesia dan Malaysia, Rusia, bahkan di jantung negara-negara Kapitalis Barat. Aksi protes kaum muslim ini memuncak di Libya. Demostran bahkan menembaki dan membakar gedung konsulat Amerika di sana. Korban yang terbunuh diantaranya Duta Besar J. Christopher Stevens (seorang diplomat karier dan salah satu diplomat paling berpengalaman di kawasan itu) beserta 3 orang rekannya. Walaupun hingga sekarang masih belum jelas oknum yang melakukan serangan itu (www.hizbut-tahrir.or.id).
     Upaya Demonisasi (Setanisasi) Islam
     Telah sejak lama memang kaum kafir berusaha membumihanguskan Islam dan para penganutnya. Bukan pertama kalinya upaya serupa mereka lakukan untuk menjelek-jelekkan agama Islam dan ajarannya. Tahun 2006 lalu, umat Islam memprotes karikatur kartun Denmark yang menghina Rasulullah SAW. Kemudian tahun 2010, seorang pendeta Florida, Terry Jones, secara terbuka menyerukan pembakaran Alquran pada ulang tahun kesembilan 9/11.  Tentara AS pada Februari (2012) membakar secara sengaja 315 salinan materi keagamaan termasuk Alquran di penjara Bagram, Afghanistan. Penghinaan terhadap Alquran juga dilakukan di penjara-penjara kejam Amerika Serikat di Guantanamo. Bahkan hampir dalam waktu bersamaan beredarnya film ‘Innocence of Muslims’ ini, di Perancis kembali mempublikasi kartun Muhammad tanpa busana. Seakan mereka ingin semakin memperpanas suasana yang sudah panas (www.detiknews.com).
Dalam film ‘Innocence of Muslims’ sendiri, Rasulullah Muhammad saw digambarkan sebagai sosok yang suka penipu, lelaki hidung belang yang lemah dan gemar melakukan pelecehan seksual terhadap anak (pedofil). Sam Bacile si pembuat film tersebut merupakan warga California, Amerika Serikat (AS) keturunan Yahudi Israel. Film ini melibatkan 59 aktor dan 45 kru. Dengan bantuan dari 100 donatur Yahudi, Sam berhasil mengumpulkan dana lima juta dolar AS untuk pembuatan “Innocence of Muslims”. Dalam wawancaranya dengan media, Sam menyatakan sengaja membuat film itu. Menurutnya, dengan film ini, kelemahan Islam dapat diekspos ke seluruh dunia.
     Tidak mengherankan karena jauh sebelumnya pada abad pertengahan, di Barat telah dikembangkan studi orientalisme tentang ‘demonisasi terhadap Islam’. Kajian ini dimotori oleh para cendikiawan Barat. Kebencian mereka terlihat jelas dengan julukan yang mereka berikan pada Nabi Muhammad yaitu “Mamed, Mawmet, Mahoun, Mahun, Mahomet, Mahon, Machmet” yang semua kata itu bermakna satu, yakni setan (devil).
     Hingga sekarang upaya demonisasi terus bergulir diantaranya ada beberapa ide  yang harus terus menerus diangkat untuk  menjelekkan citra Islam: perihal demokrasi dan HAM, poligami, sanksi kriminal, keadilan Islam, minoritas, pakaian wanita, dan bolehnya suami memukul istri. Selain itu, salah satu tujuan utama orientalisme adalah menghancurkan kekhilafahan Islam lewat perang pemikiran dan budaya setelah mereka gagal dalam perang fisik. Cara yang sama mereka lakukan sekarang ini untuk membendung tegaknya kembali Khilafah Islam yang akan menerapkan seluruh syariah Islam. Program terkini mereka adalah deradikalisasi yang merupakan bagian dari paket War on Terrorism. Dalam program ini yang disebut radikal adalah mereka yang menyerukan syariah, khilafah, jihad fii sabilillah, anti penjajahan Barat, dan yang menginginkan diusirnya Zionis Yahudi dari Palestina. Jadi, dari sini sudah sangat jelas bahwa sejatinya dalam pandangan mereka, yang disebut ‘teroris’ itu sudah pasti Islam.
     Standar Ganda “Wajah Liberalisme” Barat
Siapapun yang menyaksikan film ‘Innocence of Muslims’ bisa langsung mengetahui bahwa film tersebut tidak lebih dari sekedar tayangan sampah. Tak bermutu dan profesional sama sekali. Setting-nya sendiri sangat buruk sehingga bisa tergambar seperti apa kedangkalan mutu sutradaranya. Belum lagi para pemainnya rata-rata pemain amatiran. Tapi lepas dari semua itu, ada hal yang harusnya membuat kita sadar disini.
Amatlah wajar jika munculnya film ‘IoM’ ini memicu reaksi keras dari kaum muslim di berbagai belahan dunia. Itulah memang seharusnya reaksi kaum muslim ketika nabi mereka dihina. Nabi Muhammad saw sebagai manusia termulia sekaligus penyelamat manusia ini sungguh tak layak dihina oleh manusia hina semacam Sam Bacile dan kawan-kawannya. Hanya saja, terjadi reaksi berkebalikan dengan para penguasa di negeri-negeri muslim khususnya Indonesia. Yang mereka lakukan adalah tayangan ‘basi’, sekedar mengutuk seperti biasanya. Tak lebih dari itu.
     Presiden Mesir misalnya, Muhammad Mursi, seorang yang disebut sebagai seorang ‘Revolusioner Islam’, hanya menghias bibir dengan mengutuk film ini. Perdana Menterinya, Hisham Qandil, mengatakan “Tidak dapat diterima untuk menghina Nabi kami”. Namun, tiada tindakan positif atau memutuskan hubungan diplomatik, bahkan Hisham Qandil mengatakan, hubungan antara AS dan Mesir adalah “hubungan yang kita butuhkan untuk menjadi lebih kuat yang didasarkan pada kepentingan bersama dan menghormati kedaulatan”. Di Indonesia, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Jazuli Juwaini turut berkata "Amerika harus mendidik dan menertibkan warganya agar bisa menghormati keyakinan, perbedaan dan demokrasi, dan mengamalkannya". Dia pun mendukung upaya pro aktif pemerintah terhadap Amerika dan negara lainnya maupun melalui PBB agar menghentikan tindakan-tindakan penghinaan terhadap pemeluk agama tertentu. Amerika dapat belajar dari Indonesia yang menerapkan demokrasi Pancasila.
     Padahal, siapa pun yang matanya melek hari ini pasti bisa melihat topeng buruk rupa di balik demokrasi. Lembaga-lembaga international semisal PBB dan yang lainnya notabene terikat dengan kebijakan Barat sendiri. Bisa kita lihat akhirnya lembaga ini hanya sekedar label untuk menipu kaum muslim bahwa mereka (Barat) peduli dengan urusan kaum muslim. Belum lagi, demokrasi semakin hari wajah aslinya kian terlihat bahwa ia tak lebih hanya sekedar wacana tanpa aplikasi. Buktinya, kebebasan (liberalisme) yang digaungkan akan tajam jika yang tersakiti adalah kaum minoritas (non muslim) atau kafir Barat. Namun, tiba-tiba kebebasan itu akan ompong jika yang disakiti adalah kaum muslim. Tak ada lagi HAM, kebebasan berbicara jika yang jadi korban adalah umat Islam. Bahkan, lebih dari itu jika umat Islam berusaha membela dirinya dan mengamalkan ajaran Islam yang mulia, justru mereka mendapat gelar baru yaitu “teroris”.
     Khilafah Islam, Satu-satunya Penjaga Kaum Muslim
Saudaraku sesama muslim, telah sangat nyata kebencian musuh-musuh Islam kepada kita ‘Umat Islam’. Mereka tak akan pernah berhenti berusaha untuk menghancurkan kemuliaan Islam hingga ke akar-akarnya. Karena itu, umat Islam harusnya waspada betul akan hal ini. mereka tidak boleh lengah apalagi ‘pasrah’ dengan keadaan ini. Karena umat Islam adalah ‘Khairu Ummah’, umat terbaik pilihan Allah.
     Keberanian kaum kafir Barat semakin menanjak dengan menghina terang-terangan Nabi Muhammad saw yang mulia. Dan satu-satunya jalan yang bisa kita tempuh untuk menjaga kehormatan Allah, Rasulullah Muhammad saw, dan juga kaum muslim sendiri adalah kembali pada “Syariah Islam”. Dalam Islam menghina Nabi saw adalah tindakan kekafiran. Bahkan pelaku tindakan ini wajib dibunuh, meskipun dia bertaubat, dan bahkan meskipun yang menghina itu orang kafir. Namun, ini tak akan mampu terlaksana tanpa adanya Daulah “Khilafah Islamiyah” sebagai Negara yang akan memberikan sanksi dan melindungi umat yang bernaung di bawahnya. Maka, sudah seharusnya kita mengambil pelajaran dari apa yang terjadi hari ini. Allah SWT berfirman:
}إِنَّ فِي هَذَا لَبَلَاغًا لِقَوْمٍ عَابِدِينَ{
“Sesungguhnya (apa yang disebutkan) dalam (surat) ini, benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang menyembah Allah” (TQS al-Anbiya’ [21]: 106). Wallahu a’lam. (3SB)

Readmore.....


Edisi 14

Sampah Demokrasi Menghianati Amanat Rakyat
     Menyedihkan melihat negeri ini yang dikenal dengan jamrud katulistiwa mengalami kerusakan parah sebagaimana kita bisa lihat. Kerusakan itu terjadi hampir di seluruh aspek kehidupan. Dari kehidupan sosial, ekenomi,budaya,bahkan di bidang politik mengalami kerusakan. Dari generasi mudah negeri ini yang hancur karena hedonime,narkoba,sex bebas sebagai buah dari apa yang dianut oleh negeri ini, hingga generasi tuanya yang juga mempertontonkan perangai yang rusak.
     Untuk kerusakan dibidang politik yang dialami oleh negeri ini sejatinya dapat dilihat dalam impelementasi kehidupan berbangsa dan bernegara kita pada hari ini. Kemerdekaan negeri ini yang sudah lebih 67 tahun dirasakan sejak 1945 hingga hari ini sejatinya adalah bukan sebuah kemerdekaan yang hakiki. Hal ini bisa dilihat pada realitas yang dipertontonkan kepada masyarakat sekalian. Lihat saja pemimpin kita dari zaman sebelum reformasi sampai pada zaman reformasi yang katanya sebagai pintu perubahan malah menjual aset-aset terbesar yang dimiliki oleh negeri ini. Bukan rahasi umum lagi PT.Freeport yang telah bercokol lama di bumi Papua sana terampoki oleh perusahaan asal Amerika tersebut. Dan tahukah kita, apa yang didapat oleh negeri ini dari hasil rampokan tersebut, adalah tidak kurang hanya 1% saja dan selebihnya adalah untuk PT. Freeport. Belum lagi di daerah-daerah lain yang menghasilkan sumberdaya alam yang melumpah ruah seperti di Pulau Sumbawa dan minahasa yang di ambil oleh perusahaan PT. Newmont dan di daerah Kalimantan Timur dan tengah serta daerah-daerah lainnya.
     Itu semua terjadi karena apa yang diterapkan oleh negeri ini yaitu Sistem Kapitalisme Sekuler. Yang menghasilkan pemimpin-pemimpin yang terikat secara politik kepada barat. Contoh setiap kali negeri ini kedatangan tamu dari Champion Kapitalisme Amerika Serikat maka ada saja yang dibawah pulang oleh dedengkot kapitalisme tersebut. Hal ini bisa dilihat ketika Obama itu datang mengunjungi negeri ini, apa yang ditnggalkannya adalah Kerjasama komprehensif yang sejatinya adalah sebuh penjajahan atas negeri ini. Begitu pula ketika datang Hillary Clinton, ada saja yang terjadi, PT. Freeport diperpanjang lagi kontrakan menjadi beberapa tahun, dan interfensi AS melalui menteri luar negerinya Hillary Clinton tersebut terhadap Papua yang mengatakan berikan hak otonomi kepada papua yang lebih luas. Ini semua bisa terjadi karena ketidak berdayaan pemimpin negeri ini terhadap Amerika Serikat. Mengapa tidak, karena negeri ini terjajah secara politik kepada Amerika Serikat, sehingga apa-apa yang dilakukan oleh tuannya maka pemimpin negeri ini akan meng Aminkannya.
     Lantas dari situ kita bisa menyimpulkan bahwa sistem yang dianut dan diterapkan oleh negeri ini adalah rusak. Sistem apakah itu, adalah tidak lain Sistem Kapitalisme-Sekular yang kerusakannya bisa kita lihat dari aspek, yang pertama dari sistemnya yang secara normative (fikriyah) berasal dari manusia, dan yang kedua secara empris (praktiknya) menunjukkan kerusakan. Hal ini berpulang kepada ide dasar dari Kapitalisme Sekuler itu yang berasaskan sekularisme yaitu pemisahan agama dengan kehidupan. Sehingga tidak mengherankan ketika pemimpin-pemimpin negeri ini tidak becus mengurusi rakyatnya. Sebab dalam benak pemimpin-pemimpin hari ini adalah bagaima menjadikan pangku kekuasaannya yang telah diperolehnya bukan sebagai amanah yang harus dijaga namun dijadikan sebagai mesin uang untuk menyejaheterakan kelompok dan keluarga-keluarga mereka. Urusan-urusan rakyat dinomor duakan dan bahkan dikesampingkan. Janji-janji yang mereka umbarkan pada saat PEMILIHAN UMUM, tidak Nampak pada saat pemerintahannya. Segalah macam dalih dikeluarkan. Inilah buah dari DEMOKRASI yang dianut oleh negeri ini yang hanya menjanjikan sebuah ilusi.
     Dalam berkehidupan, bagaimana demokrasi itu katanya menjanjikan sebuah kebebasan. Tetapi pada faktanya kebebasan yang dimaksud adalah bukan kebebasan untuk membaikkan namun untuk menghancurkan. Bisa dilihat dari kehidupan kita hari ini, atas nama kebebasan orang-orang bebas mengekspresikan apa yang dirasakannya, atas nama kebebasan tempat-tempat minuman keras, perzinahan,club malam dan tempat-tempat maksiat lainnya tetap eksis selama membayar pajak. Ini semua adalah buah demokrasi yang menghasilkan kebebasan berlebihan yang berasaskan sekularisme (pemisahan antara agama dengan kehidupan). Di sisi lain, kebebasan yang diagung-agungkan oleh demokrasi itu tidak seutuhnya Nampak. Hal ini bisa di lihat ketika muslim yang ada di barat sana mengekspresikan keyakinannya dalam berkehidupan sebagai konsekuensi daripada keimanannya dibatasi, seperti pembatasan terhadap pembangungan masjid-masjid, pelarangan pemakaian kerudung oleh wanita-wanita muslimah, pengekangan terhadap pernikahan poligami yang sebenarnya dibolehkan. Dan yang lebih tragis, atas nama kebebasan islam itu dihujat dan dihina habis-habisan, seperti yang dipertontokan baru-baru ini melalui film innocence of muslims. Jadi kebebasan yang diagungkan-agungkan oleh demokrasi itu adalah BOHONG besar. Bebas bagi mereka, namun tidak bebas bagi sebagian yang lain.
Solusi Islam
     Setelah melihat berbagai kerusakan yang dihasilkan dari sistem Kapitalisme Sekular, masih engganka kita mempertahankan sistem ini??? Tentu tidak, sudah terlalu lama kita terbohongi oleh janji-janji palsu yang diumbarkan demokrasi hari ini. Reformasi telah gagal, untuk itu kami menyerukan tuntaskan demokrasi dengan Revolusi. Yaitu kembali kepada Sistem yang berasal dari Sang Maha baik dan mencampakkan sistem yang berasal dari manusia yang amat terbatas. Sistem tersebut adalah SISTEM ISLAM. Yang sudah terbukti selama kurang lebih 13 abad lamanya, mengatur kehidupan manusia di 2/3 belahan dunia, yang tidak hanya mengantarkan umat manusia ke taraf kebaikan yang tak terbatas, namun juga bagi seluruh komponen kehidupan. Kata seorang ilmuwan barat.
     Dengan sistem islam, yang akan melahirkan Sistem Politik yang akan mengatur urusan-urusan masyarakat dengan aturan-aturan islam. Yang akan menghasilkan pemimpin-pemimpin yang amanah, yang menjadikan kepemimpinannya sebagai tanggung jawab yang tidak hanya akan dipertanggungjawabkan kepada manusia tetapi juga kepada sang pemilik hidup yaitu Allah swt. Yang akan menghasilkan pemimpin-pemimpin yang akan memutuskan hubungan kepada Negara-negara imperialis seperti Amerika beserta kroni-kroninya dan akan mengambil alih sumber daya alam secarah penuh dari perusahaan-perusahaan asing yang menghisap darah rakyat. Dengan sistem islam maka kebebasan yang tanpa batas itu akan dihapuskan. Diskriminasi terhadap agama-agama yang lain tidak akan terjadi, sebab dalam islam yang berkaitan dengan aqidah diberi kebebasan secara penuh untuk mengekspresikan keyakinannya selama dalam koridor yang wajar.
     Sekedar gambaran, bagaimana kepemimpinan dalam Islam. Hal ini bisa dilihat, dari perkataan sahabat Rasul yaitu Umar bin Khattab. Yang mengatakan, “Kumpulan unta tidak akan baik, jika orang yang menggembalainya itu tidak baik. Tidak mengurisi mereka dengan baik, tidak memenuhi kebutuhan mereka. Dan hal tersebut berlaku juga pada manusia, apabila pemmpin-pemimpinnya tidak baik maka rakyatnya akan rusak, pemenuhan-pemuhan kebutuhan rakyatnya tidak terurusi maka kerusakan akan terlihat”. Seperti itulah esensi dari sebuah kepemipinan dalam islam. Tentunya pemimpin yang baik akan lahir dari sebuah sistem yang baik pula, dan itu semua akan terjadi hanya dengan islam. Renungkanlah firman Allah swt berikut:
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.

Readmore.....

Kamis, 18 Oktober 2012



AKSI DAMAI BERSAMA BKLDK
“Mahasiswa Bangkit Bersama Berjuang Tegaknya syariah dan Khilafah”

      Tepat pada tanggal 18 Oktober 2012, pukul 09.00 – 11.00 dalam rangka memperingati 3 tahun sumpah mahasiswa BKLDK Sulselbar menyelenggarakan aksi damai Refleksi Sumpah Mahasiswa dengan tema “Mahasiswa Bangkit Bersama Berjuang Tegaknya syariah dan Khilafah”. Aksi ini start di depan Kampus UMI Makassar dan finish di Monumen Mandalah. Aksi ini di buka dengan pembacaan kalam ilahi oleh akhina Julkifli. Selanjutnya pembacaan tata tertib aksi yang disampaikan oleh ian. Dalam aksi ini dilarang melakukan kekerasan.

      Aksi diwarnai oleh beberapa orator sepanjang jalan dari depan Kampus UMI menuju monument mandala dan tiga orator pada saat di monument mandala yaitu Rasid perwakilan dari UMI , Mustajab perwakilan dari UVRI dan terakhir perwakilan dari Universitas Hasanuddin (UNHAS) oleh Ardila.

      Orator pertama dalam bidang politik dengan tema “sampah demokrasi telah menghianati amanat rakyat”. Dalam kutipan orasinya menyatakan bahwa “pemerintah hanya mengeluarkan janji-janji manis saja setiap kali pemilihan umum tiba dan namun pada saat berkuasa, janji yang telah diungkapn tidak Nampak dipermukaan. Ternyata semua janji yang dilontarkan pada saat pemilu adalah bahong belaka. Itulah demokrasi yang hanya menjanjikan sebuah ilusi”. Dan sebelum menutup orasinya, orator menyatakan “Reformasi 1998 katanya yang merupakan awal perubahan sejatinya bukanlah perubahan hakiki, buktinya kerusakan yang ada itu masih tetap ada bahkan makin menjadi-jadi” dan diakhir dengan pernyataan “Untuk itu mari campakkan demokrasi, dan sempurnakan reformasi dengan Revolusi Islam”.

      Selanjutnya orator kedua dengan tema “kapitalisme adalah sumber kehancuran” menyatakan : “Kapitalisme adalah sistem yang mempunyai banyak kebohongan”.

      Dan orator yang terakhir dengan temah “sistem kapitalisme di ujung tanduk” dalam ortatornya menyatakan “kapitalisme mengalami koma yang sangat mendalam”.
      Aksi damai ini di akhiri dengan pembacaan ikrar suci Sumpa Mahasiswa yang dideklarasikan 18 Oktober 2009 yang lalu yang diikuti oleh Seluruh peserta aksi. Berikut isi Sumpah Mahasiswa
      Setelah kami melihat,mencermati, dan menganalisa fakta kerusakan yang ada serta merumuskan kondisi ideal, maka demi Allah Zat yang jiwa kami berada dalam genggaman-Nya kami mahasiswa Indonesia bersumpah:
     1.Dengan sepenuh jiwa kami yakin bahwa sistem sekuler baik berbentuk kapitalis demokrasi, maupun sosialis komunis adalah sumber penderitaan rakyat yang sangat membahayakan eksistensi Indonesia dan negeri-negeri muslim lainnya
     2.Dengan sepenuh jiwa kami yakin bahwa kedaulatan sepenuhnya harus dikembalikan kepada Allah Sang pencipta alam semesta, manusia,dan kehidupan untuk menentukan masa depan Indonesia dan negeri muslim lainnya
     3.Dengan sepenuh jiwa kami akan terus berjuang tanpa lelah untuk tegaknya syariah islam dalam naungan Negara Khilafah Islamiyah sebagai solusi tuntas problematika masyarakat Indonesia dan negeri-negeri muslim lainnya
     4.Dengan sepenuh jiwa kami menyatakan kepada semua pihak bahwa perjuangan yang kami lakukan adalah dengan seruan dan tantangan intelektual tanpa kekerasan
     5.Dengan sepenuh jiwa kami menyatakan bahwa perjuangan yang kami lakukan bukanlah sebatas tuntutan sejarah tetapi adalah konsekuensi iman yang mendalam kepada Allah swt.
Setelah itu aksi ditutup oleh MC dan para peserta aksi membubarkan diri dengan begitu tertibnya. (Natsir FIK UMI 2012)

Readmore.....

Senin, 15 Oktober 2012

Wanita yang Berpakaian Tapi Telanjang, Sadarlah!




Inilah yang kami sedihkan pada kaum wanita saat ini. Zaman sudah semakin rusak. Perzinaan di mana-mana. Pornografi yang sudah semakin marak. Bahkan hal-hal porno semacam ini bukan hanya digandrungi oleh orang dewasa, namun juga anak-anak. Bahkan terakhir ini yang sudah membuat kami semakin geram, tidak sadar-sadarnya wanita dalam berpakaian. Saat ini sangat berbeda dengan beberapa tahun silam. Sekarang para wanita sudah banyak yang mulai membuka aurat. Bukan hanya kepala yang dibuka atau telapak kaki, yang di mana kedua bagian ini wajib ditutupi. Namun, sekarang ini sudah banyak yang berani membuka paha dengan memakai celana atau rok setinggi betis. Ya Allah, kepada Engkaulah kami mengadu, melihat kondisi zaman yang semakin rusak ini.
Kami tidak tahu beberapa tahun mendatang, mungkin kondisinya akan semakin parah dan lebih parah dari saat ini. Mungkin beberapa tahun lagi, berpakaian ala barat yang transparan dan sangat memamerkan aurat akan menjadi budaya kaum muslimin. Semoga Allah melindungi keluarga kita dan generasi kaum muslimin dari musibah ini.
Tanda Benarnya Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صِ فَُِا يِ أَهِمِ ان اَُّسِ نَىِ أَسَهُ اًَ قَىِوْ يَعَهُىِ سِيَاطٌ كَأَرْ اََبِ انْثَقَشِ يَضِشِتُى تِهَا ان اَُّسَ وَ سََِاءٌ كَاسِيَاخْ عَاسِيَاخْ يُ يًِلاَخْ
يَائِلاَخْ سُءُوسُهُ كَأَسِ حًَُِِ انْثُخِدِ انْ اًَئِهَحِ لاَ يَذِخُهْ انْجَ حََُّ وَلاَ يَجِذِ سِيحَهَا وَإِ سِيحَهَا نَيُىجَذُ يِ يَسِيرَجِ كَزَا وَكَزَا
“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)

http://ru maysho.com Muhammad Abduh Tuasikal
Page2

Hadits ini merupakan tanda mukjizat kenabian. Kedua golongan ini sudah ada di zaman kita saat ini. Hadits ini sangat mencela dua golongan semacam ini. Kerusakan seperti ini tidak muncul di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena sucinya zaman beliau, namun kerusakan ini baru terjadi setelah masa beliau hidup (Lihat Syarh Muslim, 9/240 dan Faidul Qodir, 4/275). Wahai Rabbku. Dan zaman ini lebih nyata lagi terjadi dan kerusakannya lebih parah.
Saudariku, pahamilah makna ‘kasiyatun ‘ariyatun’
An Nawawi dalam Syarh Muslim ketika menjelaskan hadits di atas mengatakan bahwa ada beberapa makna kasiyatun ‘ariyatun.
Makna pertama: wanita yang mendapat nikmat Allah, namun enggan bersyukur kepada-Nya.
Makna kedua: wanita yang mengenakan pakaian, namun kosong dari amalan kebaikan dan tidak mau mengutamakan akhiratnya serta enggan melakukan ketaatan kepada Allah.
Makna ketiga: wanita yang menyingkap sebagian anggota tubuhnya, sengaja menampakkan keindahan tubuhnya. Inilah yang dimaksud wanita yang berpakaian tetapi telanjang.
Makna keempat: wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya telanjang. (Lihat Syarh Muslim, 9/240)
Pengertian yang disampaikan An Nawawi di atas, ada yang bermakna konkrit dan ada yang bermakna maknawi (abstrak). Begitu pula dijelaskan oleh ulama lainnya sebagai berikut.
Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah mengatakan, “Makna kasiyatun ‘ariyatun adalah para wanita yang memakai pakaian yang tipis yang menggambarkan bentuk tubuhnya, pakaian tersebut belum menutupi (anggota tubuh yang wajib ditutupi dengan sempurna). Mereka memang berpakaian, namun pada hakikatnya mereka telanjang.” (Jilbab Al Mar’ah Muslimah, 125-126)
Al Munawi dalam Faidul Qodir mengatakan mengenai makna kasiyatun ‘ariyatun, “Senyatanya memang wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya dia telanjang. Karena wanita tersebut mengenakan pakaian yang tipis sehingga dapat menampakkan kulitnya. Makna lainnya adalah dia menampakkan perhiasannya, namun tidak mau mengenakan pakaian takwa. Makna lainnya adalah dia mendapatkan nikmat, namun enggan untuk bersyukur pada Allah. Makna lainnya lagi adalah dia berpakaian, namun kosong dari amalan kebaikan. Makna lainnya lagi adalah dia menutup sebagian badannya, namun dia membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutupi) untuk menampakkan keindahan dirinya.” (Faidul Qodir, 4/275)
Hal yang sama juga dikatakan oleh Ibnul Jauziy. Beliau mengatakan bahwa makna kasiyatun ‘ariyatun ada tiga makna.
Pertama: wanita yang memakai pakaian tipis, sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita seperti ini memang memakai jilbab, namun sebenarnya dia telanjang.
http://ru maysho.com Muhammad Abduh Tuasikal
Page3
Kedua: wanita yang membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutup). Wanita ini sebenarnya telanjang.
Ketiga: wanita yang mendapatkan nikmat Allah, namun kosong dari syukur kepada-Nya. (Kasyful Musykil min Haditsi Ash Shohihain, 1/1031)
Kesimpulannya adalah kasiyatun ‘ariyat dapat kita maknakan: wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya dan wanita yang membuka sebagian aurat yang wajib dia tutup.
Tidakkah Engkau Takut dengan Ancaman Ini
Lihatlah ancaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Memakaian pakaian tetapi sebenarnya telanjang, dikatakan oleh beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.”
Perhatikanlah saudariku, ancaman ini bukanlah ancaman biasa. Perkara ini bukan perkara sepele. Dosanya bukan hanya dosa kecil. Lihatlah ancaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas. Wanita seperti ini dikatakan tidak akan masuk surga dan bau surga saja tidak akan dicium. Tidakkah kita takut dengan ancaman seperti ini?
An Nawawi rahimahullah menjelaskan maksud sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: ‘wanita tersebut tidak akan masuk surga’. Inti dari penjelasan beliau rahimahullah:
Jika wanita tersebut menghalalkan perbuatan ini yang sebenarnya haram dan dia pun sudah mengetahui keharaman hal ini, namun masih menganggap halal untuk membuka anggota tubuhnya yang wajib ditutup (atau menghalalkan memakai pakaian yang tipis), maka wanita seperti ini kafir, kekal dalam neraka dan dia tidak akan masuk surga selamanya.
Dapat kita maknakan juga bahwa wanita seperti ini tidak akan masuk surga untuk pertama kalinya. Jika memang dia ahlu tauhid, dia nantinya juga akan masuk surga. Wallahu Ta’ala a’lam. (Lihat Syarh Muslim, 9/240)
Jika ancaman ini telah jelas, lalu kenapa sebagian wanita masih membuka auratnya di khalayak ramai dengan memakai rok hanya setinggi betis? Kenapa mereka begitu senangnya memamerkan paha di depan orang lain? Kenapa mereka masih senang memperlihatkan rambut yang wajib ditutupi? Kenapa mereka masih menampakkan telapak kaki yang juga harus ditutupi? Kenapa pula masih memperlihatkan leher?!
Sadarlah, wahai saudariku! Bangkitlah dari kemalasanmu! Taatilah Allah dan Rasul-Nya!
Wahyu Dari Langit Memerintahkan Menutup Seluruh Tubuh Kecuali Wajah dan Telapak Tangan
Allah Ta’ala berfirman,
http://ru maysho.com Muhammad Abduh Tuasikal
Page4
يَا أَيُّهَا ان ثَُِّيُّ قُمْ نِأَصِوَاجِكَ وَتَ اَُذِكَ وَ سََِاءِ انْ ؤًُِيِ يُِنَ يُذِ يَِنَ عَهَيِهِ يِ جَهَاتِيثِهِ رَنِكَ أَدِ أَ يُعِشَفْ فَهَا يُؤِرَيِ وَكَا انهَّهُ غَفُىسّا سَحِي اًّ
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mendekatkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab [33] : 59).


Jilbab bukanlah penutup wajah, namun jilbab adalah kain yang dipakai oleh wanita setelah memakai khimar. Sedangkan khimar adalah penutup kepala.
Allah Ta’ala juga berfirman,
وَقُمْ نِهْ ؤًُِيِ اَُخِ يَغِضُضِ يِ أَتِصَاسِهِ وَيَحِفَظْ فُشُوجَهُ وَنَا يُثِذِي صِي رََُهُ إِنَّا يَا ظَهَشَ يِ هَُِا
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An Nuur [24] : 31).

Berdasarkan tafsiran Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Atho’ bin Abi Robbah, dan Mahkul Ad Dimasqiy bahwa yang boleh ditampakkan adalah wajah dan kedua telapak tangan.
Dari tafsiran yang shohih ini terlihat bahwa wajah bukanlah aurat. Jadi, hukum menutup wajah adalah mustahab (dianjurkan). (Lihat Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah, Amru Abdul Mun’im, hal. 14)
Syarat Pakaian Wanita yang Harus Diperhatikan
Pakaian wanita yang benar dan sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya memiliki syarat-syarat. Jadi belum tentu setiap pakaian yang dikatakan sebagai pakaian muslimah atau dijual di toko muslimah dapat kita sebut sebagai pakaian yang syar’i. Semua pakaian tadi harus kita kembalikan pada syarat-syarat pakaian muslimah.
Para ulama telah menyebutkan syarat-syarat ini dan ini semua tidak menunjukkan bahwa pakaian yang memenuhi syarat seperti ini adalah pakaian golongan atau aliran tertentu. Tidak sama sekali. Semua syarat pakaian wanita ini adalah syarat yang berasal dari Al Qur’an dan hadits yang shohih, bukan pemahaman golongan atau aliran tertentu. Kami mohon jangan disalah pahami.
Ulama yang merinci syarat ini dan sangat bagus penjelasannya adalah Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullah –ulama pakar hadits abad ini-. Lalu ada ulama yang melengkapi syarat yang beliau sampaikan yaitu Syaikh Amru Abdul Mun’im hafizhohullah. Ingat sekali lagi, syarat yang para ulama sebutkan bukan mereka karang-karang sendiri. Namun semua yang mereka sampaikan berdasarkan Al Qur’an dan hadits yang shohih.
Syarat pertama: pakaian wanita harus menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Ingat, selain kedua anggota tubuh ini wajib ditutupi termasuk juga telapak kaki.
http://ru maysho.com Muhammad Abduh Tuasikal
Page5
Syarat kedua: bukan pakaian untuk berhias seperti yang banyak dihiasi dengan gambar bunga apalagi yang warna-warni, atau disertai gambar makhluk bernyawa, apalagi gambarnya lambang partai politik! Yang terkahir ini bahkan bisa menimbulkan perpecahan di antara kaum muslimin.
Allah Ta’ala berfirman,
وَقَشِ فِي تُيُىذِكُ وَنَا ذَثَشَّجِ ذَثَشُّجَ انْجَاهِهِيَّحِ انْأُونًَ
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu ber-tabarruj seperti orang-orang jahiliyyah pertama.”
(QS. Al Ahzab : 33).

Tabarruj adalah perilaku wanita yang menampakkan perhiasan dan kecantikannya serta segala sesuatu yang mestinya ditutup karena hal itu dapat menggoda kaum lelaki.
Ingatlah, bahwa maksud perintah untuk mengenakan jilbab adalah perintah untuk menutupi perhiasan wanita. Dengan demikian, tidak masuk akal bila jilbab yang berfungsi untuk menutup perhiasan wanita malah menjadi pakaian untuk berhias sebagaimana yang sering kita temukan.
Syarat ketiga: pakaian tersebut tidak tipis dan tidak tembus pandang yang dapat menampakkan bentuk lekuk tubuh. Pakaian muslimah juga harus longgar dan tidak ketat sehingga tidak menggambarkan bentuk lekuk tubuh.
Dalam sebuah hadits shohih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat, yaitu : Suatu kaum yang memiliki cambuk, seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan ini dan ini.” (HR.Muslim)
Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah mengatakan, “Makna kasiyatun ‘ariyatun adalah para wanita yang memakai pakaian yang tipis sehingga dapat menggambarkan bentuk tubuhnya, pakaian tersebut belum menutupi (anggota tubuh yang wajib ditutupi dengan sempurna). Mereka memang berpakaian, namun pada hakikatnya mereka telanjang.” (Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah, 125-126)
Cermatilah, dari sini kita bisa menilai apakah jilbab gaul yang tipis dan ketat yang banyak dikenakan para mahasiswi maupun ibu-ibu di sekitar kita dan bahkan para artis itu sesuai syari’at atau tidak.
Syarat keempat: tidak diberi wewangian atau parfum.
Dari Abu Musa Al Asy’ary bahwanya ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّ اًَ ايِشَأَجٍ اسِرَعِطَشَخِ فَ شًََّخِ عَهَ قَىِوٍ نِيَجِذُوا يِ سِيحِهَا فَهِيَ صَا يََِحٌ
“Perempuan mana saja yang memakai wewangian, lalu melewati kaum pria agar mereka mendapatkan baunya, maka ia adalah wanita pezina.” (HR. An Nasa’i, Abu Daud, Tirmidzi dan Ahmad. Syaikh Al Albani dalam Shohihul Jami’ no. 323 mengatakan bahwa hadits ini shohih)
. Lihatlah ancaman yang keras ini!
http://ru maysho.com Muhammad Abduh Tuasikal
Page6
Syarat kelima: tidak boleh menyerupai pakaian pria atau pakaian non muslim.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata,
نَعَ ان ثَُِّ - صه الله عهيه وسهى - انْ خًَُ ثَُِّينَ يِ انشِّجَالِ ، وَانْ رًَُشَجِّلاَخِ يِ ان سَُِّاءِ
“Rasulullah melaknat kaum pria yang menyerupai kaum wanita dan kaum wanita yang menyerupai kaum pria.”
(HR. Bukhari no. 6834)
Sungguh meremukkan hati kita, bagaimana kaum wanita masa kini berbondong-bondong merampas sekian banyak jenis pakaian pria. Hampir tidak ada jenis pakaian pria satu pun kecuali wanita bebas-bebas saja memakainya, sehingga terkadang seseorang tak mampu membedakan lagi, mana yang pria dan wanita dikarenakan mengenakan celana panjang.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَ ذَشَثَّهَ تِقَىِوٍ فَهُىَ يِ هُُِىِ
”Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka” (HR. Ahmad dan Abu Dawud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho’ mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus)

Betapa sedih hati ini melihat kaum hawa sekarang ini begitu antusias menggandrungi mode-mode busana barat baik melalui majalah, televisi, dan foto-foto tata rias para artis dan bintang film. Laa haula walaa quwwata illa billah.
Syarat keenam: bukan pakaian untuk mencari ketenaran atau popularitas (baca: pakaian syuhroh).
Dari Abdullah bin ‘Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَ نَثِسَ ثَىِبَ شُهِشَجٍ فِ انذُّ يََِا أَنْثَسَهُ انهَّهُ ثَىِبَ يَزَنَّحٍ يَىِوَ انْقِيَايَحِ ثُىَّ أَنْهَةَ فِيهِ اََسّا
“Barangsiapa mengenakan pakaian syuhroh di dunia, niscaya Allah akan mengenakan pakaian kehinaan padanya pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api neraka.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini hasan)
Pakaian syuhroh di sini bisa bentuknya adalah pakaian yang paling mewah atau pakaian yang paling kere atau kumuh sehingga terlihat sebagai orang yang zuhud. Kadang pula maksud pakaian syuhroh adalah pakaian yang berbeda dengan pakaian yang biasa dipakai di negeri tersebut dan tidak digunakan di zaman itu. Semua pakaian syuhroh seperti ini terlarang.
Syarat ketujuh: pakaian tersebut terbebas dari salib.
Dari Diqroh Ummu Abdirrahman bin Udzainah, dia berkata,
http://ru maysho.com Muhammad Abduh Tuasikal
Page7
كُ اَُّ طََُىفُ تِانْثَيِدِ يَعَ أُوِّ انْ ؤًُِيِ يُِنَ فَشَأَخِ عَهَ ايِشَأَجٍ تُشِداً فِيهِ ذَصِهِيةْ فَقَانَدِ أُوُّ انْ ؤًُِيِ يُِنَ اطْشَحِيهِ اطْشَحِيهِ فَئِ سَسُىلَ
انهَّهِ -صه الله عهيه وسهى- كَا إِرَا سَأَي حََِىَ هَزَا قَضَثَهُ
“Dulu kami pernah berthowaf di Ka’bah bersama Ummul Mukminin (Aisyah), lalu beliau melihat wanita yang mengenakan burdah yang terdapat salib. Ummul Mukminin lantas mengatakan, “Lepaskanlah salib tersebut. Lepaskanlah salib tersebut. Sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat semacam itu, beliau menghilangkannya.” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Ibnu Muflih dalam Al Adabusy Syar’iyyah mengatakan, “Salib di pakaian dan lainnya adalah sesuatu yang terlarang. Ibnu Hamdan memaksudkan bahwa hukumnya haram.”
Syarat kedelapan: pakaian tersebut tidak terdapat gambar makhluk bernyawa (manusia dan hewan).
Gambar makhluk juga termasuk perhiasan. Jadi, hal ini sudah termasuk dalam larangan bertabaruj sebagaimana yang disebutkan dalam syarat kedua di atas. Ada pula dalil lain yang mendukung hal ini.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki rumahku, lalu di sana ada kain yang tertutup gambar (makhluk bernyawa yang memiliki ruh, pen). Tatkala Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihatnya, beliau langsung merubah warnanya dan menyobeknya. Setelah itu beliau bersabda,
إِ أَشَذَّ ان اَُّسِ عَزَاتّا يَىِوَ انقِيَايَحِ انزِّيِ يُشَثِّهُىِ بخَهْقِ اللهِ
”Sesungguhnya manusia yang paling keras siksaannya pada hari kiamat adalah yang menyerupakan ciptaan Allah.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dan ini adalah lafazhnya. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, An Nasa’i dan Ahmad)
Syarat kesembilan: pakaian tersebut berasal dari bahan yang suci dan halal.
Syarat kesepuluh: pakaian tersebut bukan pakaian kesombongan.
Syarat kesebelas: pakaian tersebut bukan pakaian pemborosan .
Syarat keduabelas: bukan pakaian yang mencocoki pakaian ahlu bid’ah. Seperti mengharuskan memakai pakaian hitam ketika mendapat musibah sebagaimana yang dilakukan oleh Syi’ah Rofidhoh pada wanita mereka ketika berada di bulan Muharram. Syaikh Ibnu Utsaimin mengatakan bahwa pengharusan seperti ini adalah syi’ar batil yang tidak ada landasannya.
Inilah penjelasan ringkas mengenai syarat-syarat jilbab. Jika pembaca ingin melihat penjelasan selengkapnya, silakan lihat kitab Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah yang ditulis oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani. Kitab ini sudah diterjemahkan dengan judul ‘Jilbab Wanita Muslimah’. Juga bisa dilengkapi lagi dengan kitab Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah yang ditulis oleh Syaikh Amru Abdul Mun’im yang melengkapi pembahasan Syaikh Al Albani.
http://ru maysho.com Muhammad Abduh Tuasikal
Page8
Jika Allah memberikan waktu longgar, kami akan melengkapi pembahasan syarat-syarat pakaian wanita pada posting tersendiri. Semoga Allah memudahkan urusan ini.
Terakhir, kami nasehatkan kepada kaum pria untuk memperingatkan istri, anggota keluarga atau saudaranya mengeanai masalah pakaian ini. Sungguh kita selaku kaum pria sering lalai dari hal ini. Semoga ayat ini dapat menjadi nasehatkan bagi kita semua.
يَا أَيُّهَا انَّزِي آَيَ ىُُا قُىا أَ فَُِسَكُىِ وَأَهِهِيكُىِ اََسّا وَقُىدُهَا ان اَُّسُ وَانْحِجَاسَجُ عَهَيِهَا يَهَائِكَحٌ غِهَاظٌ شِذَادْ نَا يَعِصُى انهَّهَ يَا
أَيَشَهُىِ وَيَفْعَهُى يَا يُؤِيَشُوٌَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim: 6)
Semoga Allah memberi taufik kepada kita semua dalam mematuhi setiap perintah-Nya dan menjauhi setiap larangan-Nya.
Alhamdullillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihat.

Readmore.....

Pemuda Muslim Pendobrak Peradaban.


     Disetiap waktu, eksistensi pemuda mempunyai peran penting dalam mengiringi perputaran zaman. Kemarin, kini dan nanti selalu menjadikan pemuda berada digarda terdepan dalam melakukan perubahan. Untuk melakukan revolusi, pemuda adalah jiwa yang paling revolusioner untuk melakukannya. Dengan jiwa dan semangat muda yang ada menjadikan pemuda mempunyai peran strategis sebagai penerus estafet untuk mengganti dan menjalankan peran generasi sebelumnya. Cerminan generasi muda saat ini adalah gambaran masa depan generasi mendatang.
Secara fisiologi, pada masa muda manusia mencapai puncak kecemerlanan berpikir dan kekuatan fisik sehingga menjadikan pemuda lebih energik dan kuat dalam melalukan aktifitas dibandingkan generasi sebelumnya. Seiring dengan puncak kematangan fisiologi, semangat muda juga tumbuh menggebu, menumbuhkan semangat perubahan dan pergerakan. Dengan potensi besar ini, akan terlahir pemuda bervisi revolusioner untuk mendobrak peradaban kelam.
     Pemuda memegang peranan penting dalam tatanan kehidupan manusia, baik peran sebagai anggota masyarakat secara umum maupun peran sebagai umat muslim secara khusus. Sebuah statistik yang disajikan oleh Forum Pew Research Centre on Religion & Public Life pada tahun 2010 mengatakan bahwa, pemuda Muslim membentuk sekitar 60% dari total penduduk mayoritas Muslim negara dan sekitar 29,1% kaum muda dunia dan populasi orang dewasa muda. Ditengah terpuruknya dunia muslim saat ini diberbagai belahan bumi akibat buah dari Ideologi Kufur buatan manusia (Sekuler-Kapitalisme) yang telah membantai kaum muslimin mulai dari Rohingya, Pattani, hingga Gaza Palestina, yang dapat dilakukan untuk membebaskan saudara-saudara seakidah adalah dengan jihad dan dakwah. Jihad dapat dilakukan ketika ada perintah dari khalifah, dalam suatu institusi Daulah Khilafah. Namun, saat ini jihad terhalang oleh sekat-sekat teritorial negara . Maka, yang dapat dilakukan sekarang adalah berdakwah. Potensi pemuda muslim yang tidak sedikit ini yang akan mendakwahkan Islam. Bedakwah melalui lisan maupun tulisan, melakukan revolusi pemikiran Islam sehingga menjadikan Islam sebagai Ideologi dalam kehidupan. Menjadi mesin penggerak dan nahkoda ummat untuk mengantarkan ketentraman kehidupan dunia dan akhirat.

     Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- bersabda dalam hadits Abdullah bin Mas’ud -radhiallahu ‘anhu-, “Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada Hari Kiamat dari sisi Rabbnya sampai dia ditanya tentang 5 (perkara) : Tentang umurnya dimana dia habiskan, tentang masa mudanya dimana dia usangkan, tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan kemana dia keluarkan dan tentang apa yang telah dia amalkan dari ilmunya”.(HR.At-Tirmizi). Hadits ini jelas menunjukkan bahwa masa muda merupakah salah satu nikmat terbesar yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah. Dan sekaligus menunjukkan bahwa Islam sangat memperhatikan usia muda dan para pemuda.

     Kini bukan saatnya lagi bagi pemuda muslim untuk terus berdiam diri terhadap dicampakannya hukum-hukum Allah SWT, sehingga kemaksiatan menguasai kehidupan serta banyaknya kerusakan dilautan dan di daratan akibat semakin jauhnya manusia dari Sang Penguasa Kehidupan. Masa muda sangat singkat dan tidak akan pernah terulang kembali sehingga jangan sampai terlalaikan oleh nikmat masa muda yang penuh godaan nikmat fana dunia. Mengisi masa muda dengan ketaatan. Memberikan semua nikmat masa muda dengan tenaga, semangat dan iman dalam dakwah dan Islam adalah kontribusi terbaik petarung muda muslim untuk peradaban. Tidak diragukan lagi, urgensi dan aktualisasi peran pemuda dalam setiap peradaban telah tertulis dengan tinta emas. Tetap hidup dan berbicara dipanggung sejarah, tak mati dimakan rayap waktu. Pemuda Muslim harus bangkit dan bergerak, membangun peradaban yang tenggelam, untuk tegakknya hukum-hukum Allah di muka bumi ini dengan adanya negara Adidaya, khilafah Islamiyah.


Nurjana Syamsuddin

Readmore.....

Dipindahkan Paksa, Ustadz Ba'asyir tak Diberi Makan & Dilarang Shalat


Tim JAT Media Center (JMC) yang dipimpin ustadz Son Hadi beserta keluarga ustadz Abu Bakar Ba’asyir diantaranya; ibu Aisyah Baraja, ustadz Rosyid Ridho Ba’asyir dan ustadz Abdul Rohim Ba’asyir, membesuk ustadz Abu Bakar Ba’asyir di LP Batu Nusakambangan, Senin (8/9/2012).


Kunjungan pertama semenjak ustadz Abu Bakar Ba’asyir dipindah paksa dari Mabes Polri itu mengungkap sejumlah fakta kezaliman Densus 88 atas ulama sepuh tersebut.


Saat ditemui, ustadz Ba’asyir menceritakan kronologis dirinya dipindah mendadak secara paksa oleh aparat.


Ia menuturkan, pada Jum’at (5/10/2012) malam saat dirinya sedang tidur lalu dibangunkan petugas. “Saya dibangunkan, katanya ada jaksa, terus saya bangun nemui jaksa, jadi diberitahu jam 9 malam, jam 10.45 WIB malam berangkat,” kata amir Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) itu di hadapan rombong pembesuk.

Saat itu ustadz Abu Bakar Ba’asyir marah lantaran kepindahannya itu begitu mendadak tanpa pemberitahuan sebelumnya, sehingga ia tak mempersiapkan diri dan tak sempat mengemasi barang-barangnya. “memindahkan orang kok seenaknya,” ujarnya kesal.


Berangkat dari Rutan Bareskrim Mabes Polri, ustadz Ba’asyir lalu dibawa ke Mako Brimob, Kelapa Dua Depok.


“Terus dibawa ke Mako Brimob Kelapa Dua Depok. Mau naik pesawat tapi katanya pesawatnya rusak. Akhirnya naik mobil saja, dari Mako Brimob Depok jam 12.00 WIB malam, sampai sini (Cilacap, red.) jam 09.00 WIB pagi lalu masuk ke LP Batu Nusakambangan jam 13.00 WIB siang,” jelasnya.


Betapa kejamnya Densus 88, ustadz Ba’asyir yang sudah lanjut usia itu benar-benar dipindahkan melalui jalan darat dengan menempuh waktu lebih dari 18 jam tanpa diberi makan, kecuali sepotong roti. “Makan tidak ada, hanya dikasih roti saja sama minuman,” ucapnya.

Bahkan, lebih zalim lagi, dalam perjalanan nonstop tanpa istirahat itu, ustadz Abu Bakar Ba’asyir dilarang shalat oleh Densus 88.


“Tidak ada istirahat, paling hanya buang air kecil saja. Malah shalat shubuh saja tidak diizinkan, terus saya marah-marah di mobil. Jadi mobil itu tidak berhenti, saya sudah bilang; “ini sudah shubuh, mampir dulu ke masjid!” dia bilang; tidak pak. Lalu saya marah-marah; kurang ajar! Ini negara kafir, kalian juga kafir! Ini shalat, lebih dari nyawa! Lalu diam saja polisinya. Saya akhirnya shalat di dalam mobil, habis bagaimana lagi?” ungkapnya.


kemarahan ustadz Abu Bakar Ba’asyir memuncak diperlakukan dengan zalim, tak manusiawi dan melanggar kebebasan beribadah, ia pun bermaksud menemui komandan Densus 88 yang mengantarnya. “Mana komandanmu? saya mau ketemu!” tanyanya dengan nada marah.


Namun Densus 88 mengabaikannya dan ustadz Abu Bakar Ba’asyir langsung diantar memasuki sel di LP Batu Nusakambangan.
[voa-islam/www.al-khilafah.org]

Readmore.....

Sabtu, 13 Oktober 2012

Aku dan Dia Berbeda

AKU DAN DIA BERBEDA

     Setiap orang biasanya memiliki penilaian berbeda terhadap sesuatu. Jadi, jangan heran saat bersama teman-temanmu dan kalian sedang mengamati seseorang dan memberikan komentar terhadap orang itu, maka akan kamu dapatkan komentar yang berbeda-beda dari yang orang yang satu dan yang lainnya.
     Aku ingat dengan salah satu temanku saat berjalan berbarengan menuju ke mesjid. Tiba-tiba saja di tengah jalan, kami disapa oleh seseorang yang mengenakan pakaian baju kurung (jilbab) sama seperti apa yang ku kenakan. Dengan spontan temanku yang imut ini, menoleh ke aku kemudian memberikan penilaian bahwa seseorang itu adalah salah satu produk organisasi yang kebetulan juga aku geluti. Singkatnya, organisasi      Itu mengharuskan setiap anggotanya berseragam baju kurung.
Apakah benar seperti itu? Aku sendiri memiliki penilaian berbeda tentang seseorang itu. Dengan modal informasi yang aku dapat sebelumnya dari orang-orang yang paham tentang baju kurung, aku bisa mengatakan pada temanku bahwa tidak ada organisasi yang mengharuskan baju kurung sebagai salah satu syarat menjadi anggota tetapi itu murni apabila kita mau kembali melihat dengan teliti petunjuk-petunjuk dalam al-quran, ternyata diharuskan memang untuk mengenakan baju kurung (jilbab) bagi seorang muslimah sebagaimana telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Ahzab: 59.
Nach sudah jelas kan? Jadi, silahkan buka Al-Qur’annya masing-masing soalnya entar kalau aku yang jelaskan panjang lebar bisa-bisa tulisanku tidak muat untuk bucil seperti i-max ini.
     Cerita pendek tadi adalah mengenai pengalaman aku dengan salah satu temanku tentang jilbab. Selanjutnya, kita melihat ke masyarakat umum yukk!!!!
     Pada umumnya mereka menganggap orang-orang yang mengenakan baju kurung dianggap tidak cantik, jadul, emak-emak, terlalu melebih-lebihkan pakaian islami. Tidak jadi masalah sich bagi yang sudah menikah tapi bagaimana dengan yang belum menikah pastinya tidak rela juga kan dikatakan seperti itu, umumnya kan mereka pada cantik-cantik, cerdas, shalehah, mendekati kesempurnaan lah, upzz... pujian nich. Tapi kenyataannya memang perempuan cantik yang digambarkan dalam Islam adalah perempuan yang menutup aurat, menjaga perhiasannya baik-baik.
     Bukannya perempuan cantik yang digambarkan oleh orang barat, dimana katanya perempuan cantik itu yang memiliki warna kulit yang putih, tinggi, ramping, hidung mancung, betis yang mulus hingga ke paha, rambut hitam berkilau dan semuanya itu dibuka untuk umum untuk ditonton gratis. Pantas saja dosen aku katakan ”Lebih mahal paha ayam yang dijual di pasar-pasar dibanding paha manusia yang bisa dinikmati dimana-mana”. Ibaratnya baju yang dijual di toko, baju yang dibungkus rapi, digantung rapi pasti kita takut pegang karena harganya yang mahal tapi coba lihat baju-baju yang diobral, bebas dijadikan bahan percobaan, pastinya kita tidak segan memegangnya karena harganya yang murah. Jadi kasian perempuan muslim yang menganggap perempuan cantik itu seperti yang digambarkan orang barat, kalian tidak mau jadi baju obral kan?
     Wah, dari tadi bicara tentang perempuan nich. Untuk adilnya, kita lirik-lirik juga yuk pandangan orang umum tentang adat-adat berpakaian laki-laki dan apakah sesuai denagan penggambaran al-qur’an. Beberapa kasus teroris diperbincangkan dimana-mana sampai digambarkan teroris adalah mereka yang mengenakan celana gantung sampai di atas tumit, yang berjenggot, mengenakan baju koko, ikut kajian-kajian, berjihad untuk tegaknya syariah (dakwah). Percaya enggak?
Aku sendiri tidak percaya, kalau percaya sama saja dengan mempercayai sebuah pesawat yang menabrak puncak sebuah gedung yang berlantai sekitar 100 lantai dan seketika setelah ditabrak, gedung tersebut hancur luluh hingga ke lantai dasar alias rata dengan tanah.
     Terus terbukti juga orang-orang yang diseret sebagai tersangka telah digonta-ganti kasusnya di pengadilan karena tidak terbukti secara fakta tentang kesalahannya. Herannya ya terhadap orang-orang umum, mengapa mereka tidak mampu mengamati fakta yang berkeliaran di depan matanya. Jelas-jelas jika kedatangan orang asing di negara kita untuk merampas harta milik kita tapi masih juga dikatakan mereka bukan teroris. Aduh....gawat!! Lucunya di negeri ini, laki-laki idaman perempuan rata-rata mereka yang mengenakan celana botol istilah kerennya, baju ala korea, topi khas barat, jiwa playboy yang mampu mengikat hati setiap hati gadis-gadis padahal bila ingin dilihat endingnya malah yang dikatakan pakaiannya ala teroris justru makin membaik dan sejahtera hidup berdampingan dengan istrinya yang legal dalam batasan agama.
Lepas berbicara masalah pakaian yang syar’I, aku mengajak kalian mendengar cerita mengenai dunia kampus.
     Mahasiswa yang notabenenya belum paham selalu beranggapan bahwa orang yang menuntut kebaikan, belajar ilmu agama Islam, ikut kajian, selalu akan tiba pada kesempurnaan sehingga yang terjadi jika ditemukan seikit saja perbuatan yang asalah diantara mereka yang mau belajar Islam maka akan dijadikan tolak ukur untuk tidak melakukan perubahan bagi mahasiswa tersebut.
     Contoh, salah satu mahasiswa FKM UMI menilai seorang uztad dengan berkata “Uztad saja salah masa kita mau ikut sama dia sich ntar tertular dosanya loch!”.
Sebenarnya bukan hanya karena Mahasiswa yang belum paham menimbulkan persepsi negatif terhadap mahasiswa-mahasiswa kajian tapi karena banyak juga Mahasiswa yang bila hendak mengetahui sesuatu hal tentang seseorang yang diamati akan lebih banyak bertanya di luar.
     Bagaimana mungkin kita mau tahu seluk beluk rumah salah satu temen kita jika menanyakan tentang rumahnya itu sama tetangganya, ibaratnya begitu teman...
     Ya, aku akui wajar bila terjadi pertentangan-pertentangan mengenai aktivitas dunia kampus termasuk kegiatan menuntut ilmu Islam di luar jadwal kuliah karena memang hal seperti ini asing di mata setiap muslim semenjak makin jauhnya orang muslim dari al-quran, ditambah lagi katanya mengganggu aktivitas kuliah. Tapi bila memang fakta kegiatan menuntut Islam itu mengaku kuliah, lantas kenapa kemudian dibangun warna-warni aktivitas kampus yang pada rata-ratanya sangat bertentangan dengan Islam. Justru malah yang mengganggu kuliah adalah kegiatan sampah seperti ini.
Benarmi toch? Cobamaki liat faktanya...

Lisa FKM

Readmore.....

Jumat, 12 Oktober 2012

    UKM LDK LDM UMI mengadakan Diskusi Pelataran (DISPEL) dengan tema "Refleksi Sumpah Mahasiswa: Sampah Demokrasi Menghianati Amanat Rakyat" bertempat di pelataran Masjid Umar Bin Khattab UMI pada hari Jum'at,12 Oktober 2012. Menghadirkan 2 pembicara yang masing-masing mewakili UKM LDK LDM UMI oleh Rasid Andi dan SENAT FAI UMI oleh saudara Amri. Pelataran diskusi cukup dipedati oleh mahasiswa-mahasiswa yang concern terhadap masalah-masalah kekinian sebagai agent of change.
    Pembicara pertama dari UKM LDK LDM UMI memaparkan tentang materinya yang berkaitan dengan tema yang dimaksud. Menurutnya sumpah pemudah yang lebih dikenal adalah sumpah yang esensinya adalah sebuah perikraran terhadap ikatan yang satu yaitu berbangsa,berbahasa yang satu yaitu indonesia.Dengan kata lain adalah nasionalisme. Muncul karena perlawanan terhadap penjajahan fisik kala itu.Tetapi faktanya sumpah itu tidaklah lagi nampak dipermukaan. Jadi menurutnya, yang mesti mengikat seluruh umat islam diseluruh dunia adalah ikat AQIDAH. Tanpa sekat-sekat yang membatasi oleh teritorial. Dan itulah kemudian yang mendorong lahirnya Sumpah Mahasiwa,sebuah ikrar suci yang diproklamerkan pada tahun 18 Oktober 2012 yang berbunyi:
    Setelah kami melihat,mencermati, dan menganalisa fakta kerusakan yang ada serta merumuskan kondisi ideal, maka demi Allah Zat yang jiwa kami berada dalam genggaman-Nya kami mahasiswa Indonesia bersumpah:
1. Dengan sepenuh jiwa kami yakin bahwa sistem sekuler baik berbentuk kapitalis
demokrasi, maupun sosialis komunis adalah sumber penderitaan rakyat yang sangat
membahayakan eksistensi Indonesia dan negeri-negeri muslim lainnya
2. Dengan sepenuh jiwa kami yakin bahwa kedaulatan sepenuhnya harus dikembalikan
kepada Allah Sang pencipta alam semesta, manusia,dan kehidupan untuk menentukan
masa depan Indonesia dan negeri muslim lainnya
3. Dengan sepenuh jiwa kami akan terus berjuang tanpa lelah untuk tegaknya syariah
islam dalam naungan Negara Khilafah Islamiyah sebagai solusi tuntas problematika
masyarakat Indonesia dan negeri-negeri muslim lainnya
4. Dengan sepenuh jiwa kami menyatakan kepada semua pihak bahwa perjuangan yang kami
lakukan adalah dengan seruan dan tantangan intelektual tanpa kekerasan
5. Dengan sepenuh jiwa kami menyatakan bahwa perjuangan yang kami lakukan bukanlah
sebatas tuntutan sejarah tetapi adalah konsekuensi iman yang mendalam kepada Allah
swt.
    Pemateri pertama juga mengungkapkan sejarah demokrasi itu sendiri yang merupakan sumber kerusakan, dan layak di simpan dalam sampah peradaban.Bagaimana secara historis demokrasi itu lahir di negeri nan jauh disana, negeri para dewa yaitu athena. 5 sampai 4 masehi SM, dimana muncul opini untuk membentuk Negara Kota, untuk menampung seluruh aspirasi rakyat ketika itu. Sehingga secara istilah kata Demokrasi itu berasal dari athena yang terdiri dari 2 kata yaitu demos (rakyat) dan cratos (pemerintahan). sementara mantan presiden AS Abraham Lincoln menyatakan demokrasi sebagai pemerintahan dari rakyat,oleh rakyat,dan untuk rakyat. Secara singkat pemateri pertama menyatakan disitulah buruknya demokrasi. Dimana menempatkan kedaulatan tertinggi di tangan rakyat, yaitu kekuasaan yang paling tinggi yang tidak ada lagi kekuasaan diatasnya. Sampai menentukan masalah halal haram oleh rakyat itu sendiri. Jadi tidak heran dalam demokrasi tempat-tempat maksiat seperti perzinahan,diskotik itu ada. Sebab rakyat menyetujuinya.Secara empiris dilihat bagaimana demokrasi itu sudah berumur, dibanding islam yang lahir jauh setelah cetusan demokrasi itu muncul. Sehingga secara umur Islam lebih segar ketimbang demokrasi itu yang sudah bau tanah. Sehingga pantaslah disebut sebagai sampah yang tak layak lagi, pungkasnya. ditambhkan lagi, demokrasi itu secara faktual kerusakan yang ada dimana-mana adalah hasil dari demokrasi itu sendiri. Jadi sudah sepantasnya demokrasi itu tergantikan oleh islam itu sendiri yang telah terbukti pernah terterapkan selamah kurang labih 13 abad lamanya. Pembicara pertama menutup pemaparannya dengan seruan "Marilah kita kembali kepada islam yang melingkupi seluru aspek kehidupan"
    Berikutnya dilanjutkan oleh pemteri kedua, perwakilan dari Senat FAI UMI. Dibuka dengan pernyataan "Jika demokrasi adalah sampah,maka marilah kita daur ulang sampah itu menjadi yang lebih berguna". "demokrasi seperti apa yang harus ditolak???" lanjutnya.Kalau melihat sejarah,lahirnya demokrasi itu sendiri di athena. Maka kalau demokrasi yang dimaksud seperti itu memang harus ditolak. sebab demokrasi pada saat itu yang diberlakukan adalah sistem budak, kapitalis adalah penghisap, dan para budak adalah tertindas. Sebagaimana pada hari ini berlaku, Demokrasi sejatinya hanya dimiliki oleh pemilik modal (capital). Lihat saja, siapa yang bisa ikut pemilihan, yaitu orang-orang yang memiliki modal.Seharusnya demokrasi yang bisa menyejahterakan adalah demokrasi kerakyatan. Kita bisa bercontoh pada venezuela dan bolivia yang menerapkan demokrasi kerakyatan. Sesi pertama usai.
   Dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. ada beberapa pertanyaan: 1. Apakah yang harus diperbaiki orangnya ataukah sistemnya?. 2. Islam adalah sebuah nilai. Ketika islam dijadikan hukum dalam negara,pemahaman siapa yang akan dipakai sedangkan pemahaman kita berbedah-bedah.3. mampukah islam menegakkan demokrasi kerakyatan?.
    Pemateri pertama menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang masuk. Untuk yang pertama, menyatakan antara sistem dan orang harus kedua berubah. sebagaimana analogi Seorang yang hebat mengendarai sepeda, namun mengendai sepeda yang sudah sangat usang, ban tidak mampu lagi bergeliding, maka sehebat apapun pengendaranya maka jalannya akan tetap jelek.Begitu juga jika sistemnya baik dan pengendaranya jelek, maka akan jelek pula. Jadi yang harus dirubah adalah keduanya, bagaimana Rasul dalam menegakkan Negara Madina ketika itu disebut (yang sesungguhnya adalah KHILAFAH) memantapkan keluarga,para sahabat dari sisi akidah kemudian meneybar ke seluruh masyarakat mekkah dan hingga akhirnya di madinah. Sementara untuk pertanyaan yang kedua jawabnya adalah islam adalah bukanlah sistem nilai, namun memiliki mekanisme yang jelas di dalamnya. Bagaimana dinyatakan bagi mencuri maka potonglah tangannya, rajamnya bagi yang berzina, dan qisas lah bagi yang membunuh. Dari situ jelas, islam bukanlah sistem nilai. Memiliki mekanisme jelas, untuk mengatur kehidupan, sebagaimana diturunkan untuk mengatur manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia yang lain, dan manusia dengan Rabb-nya. Dilanjutkan dengan pertanyaan yang ketiga, bahwa sampai kapan pun islam tidak akan pernah sama dengan demokrasi. Jadi bagaimana mungkin mau menegakkan demokrasi kerakyatan. Pemaeri pertama memberikan analogi, hijaunya daun pisang jangan sampai kita sama dengan hijaunya daun kelapa. Keduanya sampai kapan pun berbedah. Pohon pisang dengan pohon kelapa memiliki akar yang sangat berbedah. Begitu pula dengan islam dan demokrasi itu sendiri. Dalam demokrasi kedaulatan di tangan rakyat, dgn kata lain sekularisme menjadi asasnya, sementara untuk islam kedaulatan ada ditangan Syara' (Allah swt). Melanjutkan dengan tantangan, demokrasi mana di dunia ini yang tidak menerapkan kedaulatan di tangan rakyat??? Tidak ada.
    Sementara untuk pemateri kedua dari Senat FAI UMI tanggapannya untu semua pertanyaan. Yang pertama, siapa yang harus diruubah, mengatakan harus melihat syara-syarat yang perlu disipakan terlebih dahulu yaitu mendorong rakyat untuk berpartisipasi dan kekuasaan rakyat bisa merubah kepemimpinan. Dilanjutkan dengan tanggapan terhadap pertanyaan yang kedua bahwa islam adalah nilai. Menyatakan di dalam demokrasi ada nilai-nilai islam.

Readmore.....