Laman

Selasa, 13 November 2012

SUMPAH PEMUDA : RAPUH DAN EXPIRE, GANTI DENGAN YANG BARU !!!


Intelektual Pemuda dan Materi
      Pemuda merupakan pasukan terbaik sebagai pertahanan negara. Pemuda menjadi garda petarung hebat demi mencapai sebuah misi kehidupan bernegara. Pemuda adalah tonggak perubahan sebuah tanah kehidupan umat manusia. Memanfaatkan kekuatan pemuda artinya bersiap untuk menyongsong kemenangan. Lihatlah upaya Hitler untuk membentuk komunitas pemuda, yang dinamanakan Hitler Youth. Langkah ini diikuti pula oleh partai Nasdem dengan membentuk garda pemuda Nasdem, serta SYL yang membentuk garda pemuda SYL. Mereka sadar, pemuda adalah potensi terbaik untuk melakukan perubahan, hal ini dapat dilihat dari kuatnya pengaruh Sumpah Pemuda hingga mempelopori kemerdekaan Indonesia. Sumpah Pemuda hanya mampu menggerakkan pemuda Indonesia untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan fisik yang dulu dialami oleh Indonesia.Namun, berhadapan dengan penjajahan-penjajahan intelektual, kebanyakan pemuda sekarang lengah. Perlahan-lahan semangat perjuangan itu luntur.
      Dulu para pemuda semangat dalam melakukakukan perlawanan terhadap penjajah negeri ini mulai dari belanda yang sangat lama dalam menjajah negeri ini, hingga Jepang singakat namun perih dirasah oleh Negeri Jamrud Khatulistiwa ini. Hari ini pemuda lebih tersibukkan oleh Akademisi hingga lupa perannya sebagai estafet perubahan, lebih menyenangi hedonitas bahkan maksiat menjadi bunga-bunga kehidupan mereka seperti Free sex adalah lumrah,Narkoba, candu mereka, kekerasan seakan menjadi budaya. Ironi…
      Faktanya, Indonesia adalah salah satu dari lima Negara berkembang yang memberikan kontribusi besar pada pertambahan penduduk di dunia (bkkbonline/4/4/2009). Pada awal tahun 2000, tim BAPENAS dan BPS yang di dukung oleh UNFPA dan para pakar kependudukan memproyeksikan penduduk Indonesia pada 2010 sebanyak 234,1 juta jiwa. Salah satu potensi yang paling menonjol dari kependudukan adalah tingginya angka kelahiran dan banyaknya usia produktif. Namun sayang, potensi kependudukan ini berbanding lurus dengan banyaknya tindak kriminal yang menimpa para remaja. Komisi Perlindungan Anak mencatat tahun 2012 ditemukan 139 kasus tawuran antar pelajar, sebanyak 12 pelajar tewas dan sisanya luka berat dan luka ringan. Selain kehidupan para remaja yang sangat memprihatinkan, kondisi remaja semakin buruk lagi dengan opini media yang meneror para aktivis rohis. Rohis diteror dengan tuduhan terorisme, sementara tawuran merajalela. Disamping itu, tawuran antar mahasiswa kerap terjadi, Perilaku anarkis memberi gambaran yang jelas, betapa ketidak tahuan mahasiswa hari ini dalam memainkan perannya sebagai kaum intelektual justru setera dengan kaum bar-bar.
      Kampus bukan lagi sebagai gudang pencetak intelektual namun lebih berorientasi materi dengan komersialisasi pendidikan. Wajar jika output pendidikan hari ini tidak berorientasi kepada pembentukan kaum terpelajar yang berguna bagi umat manusia. Sedikit dari itu, sisanya tenggelam dalam peradaban kapitalisme sekuler dan liberal. Nilai-nilai luhur yang ditanamkan di dalam buku pelajaran hanya form yang tidak memiliki value, Justru perilaku menyimpang dan berkiblat kepada budaya impor lebih kental mewarnai kehidupan pemuda hari ini. Kini mayoritas intelektual tampak bersikap dingin terhadap ide-ide kemanusiaan, seperti perkataan Gie, “Barangkali waktu telah melarutkan kepekaan dan kepedulian pemuda, tetapi lawan yang dihadapi tetep sama. Kebodohan yang diajarkan di bangku-bangku sekolah, hipokrit para pejabat dan politikus, kekayaan kapitalis yang melaratkan rakyat, kekuasaan yang korup, penjahat yang menegakkan hukum dan semua tragedi yang menistakan.” Sumpah Pemuda tidak bersifat global. Orientasinya memang hanya lingkup Indonesia saja.
      Maka dari itu, bila melihat masalah saat ini yang bersifat global, dibutuhkan dorongan yang bersifat global pula. Spirit perubahan secara global itu tak bisa diwadahi oleh Sumpah Pemuda. Para pemuda seharusnya kembali menyusun ikrar dan sumpah baru demi mengokohkan spirit perjuangan baru. Spirit perjuangan yang mengglobal dengan sebuah gebrakan yang lebih besar ketimbang semangat Sumpah Pemuda. Pada awal kemunculannya Sumpah Pemuda dicemooh oleh orang-orang di sekitarnya karena dianggap sebagai sebuah khayalan semata. Pasalnya, dulu menyatukan bangsa Indonesia seperti sebuah mimpi yang tak berujung. Namun ternyata, persatuan Indonesia terwujud, dan Sumpah Pemuda di elu-elukan. Kini, Sumpah Pemuda yang sarat akan semangat perubahan, kini tinggal ceremonial belaka, tidak lebih…
Pemuda dan Ideologi Islam
      Dalam Idologi komunis, negara adalah satu-satunya isntitusi yang berhak menerapkan dan mengubah peraturan melalui kekuatan militer dan undang-undang. Sedangkan ideologi kapitalisme yang diterapkan hari ini memandang bahwa negara adalah pihak yang mendorong kebebasan, keduanya telah terbukti gagal dalam menyejahterakan rakyat, Karena upaya-upaya untuk merekonstruksi pergerakan mahasiswa agar berorientasi perubahan terpadu dan holistik, mustahil dicapai. Politik belah bambu dan sarat kepentingan asing di negeri ini, jelas telah melumpuhkan langkah mahasiswa dalam melakukan perubahan.
     Harus ada sebuah pergerakan mahasiswa yang memiliki kaidah dan kepemimpinan berpikir yang revolusioner sebagai wujud kebangkitan hakiki para pemuda. Pergerakan mahasiswa yang mengusung solusi total atas problematika yang dihadapi bangsa dan dunia, yaitu pergerakan yang berorientasi kepada kebangkitan seluruh manusia, bukanlah kebangkitan semua,secara parsial belaka. Kebangkitan ini tak lain mencul dari akidah islam, darinya memancarkan peraturan yang diterapkan dalam sebuah institusi (Daulah Khilafah Islamiyah) yang terbukti pernah memimpin kurang lebih 13 abad lalu yang hingga detik ini, hingga memayungi 2/3 belahan dunia. Bekas-bekas kejayaannya masih dapat kita temui, khususnya di negeri-negeri muslim. seiring dengan kerasnya pertarungan peradaban, para pemuda khususnya para pemuda muslim jangan pernah takut dan ciut akan cemoohan orang. Bahkan nyawa kita pertaruhkan demi sebuah misi suci ini. Cukuplah sumpah pemuda telah menjadi pelajaran, bahwa perubahan revolusioner hanya terwujud jika islam dijadikan sebagai ideologi pengangan, bukan ideologi lain. Ikrar sumpah yang pernah ditorehkan ribuan mahasiswa—sebagai representase para pemuda Muslim—tahun 2009 lalu dalam Kongres Mahasiswa Islam Indonesia (KMII) adalah jawaban atas kekeringan intelektual yang dialami pemuda-pemuda saat ini. Dengan mengemban perjuangan melalui tantangan intelektual tanpa kekerasan, secara revolusioner dan penuh keyakinan sebagai manifestasi ketaatan kepada Allah SWT. Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu (TQS. Muhammad : 7)
      Penerapan syariah Islam oleh negara , bukan berarti bahwa negara Khilafah hanyalah untuk kelompok tertentu atau orang tertentu saja. Daulah Islam Madinah yang dipimpin oleh Rosulullah merupakan bukti yang gamblang. Saat itu meskipun yang berlaku adalah hukum Islam, masyarakat Madinah bukanlah homogen, hanya muslim saja. Namun disana adalah plural yaitu terdapat nonmuslim seperti Yahudi, majusi, Musyrik, dan berbagai kabilah. Bisa disebut sepanjang sejarah kekhilafahan yang menerapkan syariah Islam, tidak pernah ada masa dimana seluruh penduduknya beragama Islam.
      Khilafah Islam yang terbentang melintasi benua tentu akan mengumpulkan berbagai bangsa , warna kulit, agama dan keyakinan.
      Selama itu pula kehidupan diatur dengan aturan dari Sang Pencipta. Ketika umat, partai politik, dan pemerintah bersatu negara semakin kuat dan terdepan.
      Jadi, tunggu apa lagi? Wahai pemuda muslim! Islam memerlukan masa mudamu, bukan sisa mudamu! Berhentilah membebek barat sekuler, tapi jadikanlah realitas kerusakan negara dan dunia sebagai strong why agar kalian bangkit dan berjuang. Mahasiswa bangkit, bersatu, tegakkan ideologi Islam, Allahu Akbar! [Juni Ukhti Karimah,Mahasiswa Tingkat Akhir]
      TQS 24:55, “Dan Allah Telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana dia Telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang Telah diridhai-Nya untuk mereka, dan dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. …“. Allahu A’lam.[JJ23]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar