Laman

Rabu, 09 Februari 2011

BELAJAR DARI SEMUT


Salah satu perjalanan yang bisa disaksikan dengan jelas dalam dunia kesuksesan ialah semut. Dengan tubuh mungilnya, ia mampu membela diri ketika ada yang menyerang atau mengganggunya yakni dengan menggigitnya yang bahkan meninggalkan bentol merah pada bekas gigitannya. Semut juga adalah makhluk Allah yang memiliki kerja sama tim yang kompak. Bisa kita lihat ketika makhluk-makhluk mungil ini berjalan beriringan sambil bergotong royong dalam memindahkan bahan makanan yang mereka. Akhirnya, beban yang berat pun dapat dipindahkan, beban yang bahkan jauh lebih besar dari ukuran tubuh semut-semut itu. Mereka pun punya ukhuwah yang tinggi. Hal ini dapat kita lihat ketika semut-semut itu berjumpa di tengah jalan maka mereka akan saling berdekatan ibaratnya saling berjabat tangan. Hal yang bahkan jarang kita temui pada makhluk yang bernama manusia.

Selain hal di atas, ada satu lagi keistimewaan makhluk mungil tapi pedas ini. Hal yang bisa dipelajari dari semut, dimana ia berjalan merangkak setapak demi setapak tanpa kenal lelah dan bosan sebelum sampai pada tempat yang dituju. Ketika berusaha merambat naik kepohon lalu jatuh, ia akan tetap berusaha naik ke pohon. Dan ketika jatuh lagi, dia akan tetap berusaha. Begitu seterusnya. Sampai akhirnya ia berhasil. Ketika melewati jalan yang buntu ia berusaha mencari jalan yang lain .Terkadang ia tidak mau menggunakan cara pertama yang membuatnya gagal. Namun, ia tetap semangat untuk mengulangi lagi dan mengulangi lagi sampai berhasil.

Semut adalah binatang kecil yang memiliki kekuatan luar biasa. Ia sangat gigih dan tidak mengenal rasa putus asa sehingga ia dijadikan sebagai contoh perumpamaan. Dikisahkan, pada suatu hari seorang dusun berpergian karena ada urusan yang sangat penting. Ketika merasa letih ia berhenti. Sambil duduk ia memikirkan dan merenungkan tentang perjalanan pulangnya nanti yang cukup meletihkan. Tiba – tiba ia melihat seekor semut di depannya yang sedang merambat menaiki seonggok batu besar. Begitu jatuh, si semut berusaha merambat naik lagi. Hal itu terjadi berulang kali, sehingga ia berhasil naik.

Menyaksikan hal itu ia berkata dalam hati “Sebagai manusia harusnya aku lebih bersabar dan lebih gigih ketimbang semut ini “. Ia kemudian bertekad melanjutkan perjalannya hingga berhasil mendapatkan apa yang dituju.

“Carilah dan jangan pernah bosan mencari
karena ujian orang yang mencari adalah rasa bosan
Kamu lihat gunung yang tinggi menjulang
Di atas tumpukan batu-batu meski demikian ia bisa didaki”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar