Disetiap waktu, eksistensi pemuda mempunyai peran penting dalam mengiringi perputaran zaman. Kemarin, kini dan nanti selalu menjadikan pemuda berada digarda terdepan dalam melakukan perubahan. Untuk melakukan revolusi, pemuda adalah jiwa yang paling revolusioner untuk melakukannya. Dengan jiwa dan semangat muda yang ada menjadikan pemuda mempunyai peran strategis sebagai penerus estafet untuk mengganti dan menjalankan peran generasi sebelumnya. Cerminan generasi muda saat ini adalah gambaran masa depan generasi mendatang.
Secara fisiologi, pada masa muda manusia mencapai puncak kecemerlanan berpikir dan kekuatan fisik sehingga menjadikan pemuda lebih energik dan kuat dalam melalukan aktifitas dibandingkan generasi sebelumnya. Seiring dengan puncak kematangan fisiologi, semangat muda juga tumbuh menggebu, menumbuhkan semangat perubahan dan pergerakan. Dengan potensi besar ini, akan terlahir pemuda bervisi revolusioner untuk mendobrak peradaban kelam.
     Pemuda memegang peranan penting dalam tatanan kehidupan manusia, baik peran sebagai anggota masyarakat secara umum maupun peran sebagai umat muslim secara khusus. Sebuah statistik yang disajikan oleh Forum Pew Research Centre on Religion & Public Life pada tahun 2010 mengatakan bahwa, pemuda Muslim membentuk sekitar 60% dari total penduduk mayoritas Muslim negara dan sekitar 29,1% kaum muda dunia dan populasi orang dewasa muda. Ditengah terpuruknya dunia muslim saat ini diberbagai belahan bumi akibat buah dari Ideologi Kufur buatan manusia (Sekuler-Kapitalisme) yang telah membantai kaum muslimin mulai dari Rohingya, Pattani, hingga Gaza Palestina, yang dapat dilakukan untuk membebaskan saudara-saudara seakidah adalah dengan jihad dan dakwah. Jihad dapat dilakukan ketika ada perintah dari khalifah, dalam suatu institusi Daulah Khilafah. Namun, saat ini jihad terhalang oleh sekat-sekat teritorial negara . Maka, yang dapat dilakukan sekarang adalah berdakwah. Potensi pemuda muslim yang tidak sedikit ini yang akan mendakwahkan Islam. Bedakwah melalui lisan maupun tulisan, melakukan revolusi pemikiran Islam sehingga menjadikan Islam sebagai Ideologi dalam kehidupan. Menjadi mesin penggerak dan nahkoda ummat untuk mengantarkan ketentraman kehidupan dunia dan akhirat.
     Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- bersabda dalam hadits Abdullah bin Mas’ud -radhiallahu ‘anhu-, “Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada Hari Kiamat dari sisi Rabbnya sampai dia ditanya tentang 5 (perkara) : Tentang umurnya dimana dia habiskan, tentang masa mudanya dimana dia usangkan, tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan kemana dia keluarkan dan tentang apa yang telah dia amalkan dari ilmunya”.(HR.At-Tirmizi). Hadits ini jelas menunjukkan bahwa masa muda merupakah salah satu nikmat terbesar yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah. Dan sekaligus menunjukkan bahwa Islam sangat memperhatikan usia muda dan para pemuda.
     Kini bukan saatnya lagi bagi pemuda muslim untuk terus berdiam diri terhadap dicampakannya hukum-hukum Allah SWT, sehingga kemaksiatan menguasai kehidupan serta banyaknya kerusakan dilautan dan di daratan akibat semakin jauhnya manusia dari Sang Penguasa Kehidupan. Masa muda sangat singkat dan tidak akan pernah terulang kembali sehingga jangan sampai terlalaikan oleh nikmat masa muda yang penuh godaan nikmat fana dunia. Mengisi masa muda dengan ketaatan. Memberikan semua nikmat masa muda dengan tenaga, semangat dan iman dalam dakwah dan Islam adalah kontribusi terbaik petarung muda muslim untuk peradaban. Tidak diragukan lagi, urgensi dan aktualisasi peran pemuda dalam setiap peradaban telah tertulis dengan tinta emas. Tetap hidup dan berbicara dipanggung sejarah, tak mati dimakan rayap waktu. Pemuda Muslim harus bangkit dan bergerak, membangun peradaban yang tenggelam, untuk tegakknya hukum-hukum Allah di muka bumi ini dengan adanya negara Adidaya, khilafah Islamiyah.
Nurjana Syamsuddin
Senin, 15 Oktober 2012
Pemuda Muslim Pendobrak Peradaban.
Label:
opini mahasiswa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar