Aksi diwarnai oleh beberapa orator sepanjang jalan dari depan Kampus UMI menuju monument mandala dan tiga orator pada saat di monument mandala yaitu Rasid perwakilan dari UMI , Mustajab perwakilan dari UVRI dan terakhir perwakilan dari Universitas Hasanuddin (UNHAS) oleh Ardila.
      Orator pertama dalam bidang politik dengan tema “sampah demokrasi telah menghianati amanat rakyat”. Dalam kutipan orasinya menyatakan bahwa “pemerintah hanya mengeluarkan janji-janji manis saja setiap kali pemilihan umum tiba dan namun pada saat berkuasa, janji yang telah diungkapn tidak Nampak dipermukaan. Ternyata semua janji yang dilontarkan pada saat pemilu adalah bahong belaka. Itulah demokrasi yang hanya menjanjikan sebuah ilusi”. Dan sebelum menutup orasinya, orator menyatakan “Reformasi 1998 katanya yang merupakan awal perubahan sejatinya bukanlah perubahan hakiki, buktinya kerusakan yang ada itu masih tetap ada bahkan makin menjadi-jadi” dan diakhir dengan pernyataan “Untuk itu mari campakkan demokrasi, dan sempurnakan reformasi dengan Revolusi Islam”.
      Selanjutnya orator kedua dengan tema “kapitalisme adalah sumber kehancuran” menyatakan : “Kapitalisme adalah sistem yang mempunyai banyak kebohongan”.
      Dan orator yang terakhir dengan temah “sistem kapitalisme di ujung tanduk” dalam ortatornya menyatakan “kapitalisme mengalami koma yang sangat mendalam”.
      Aksi damai ini di akhiri dengan pembacaan ikrar suci Sumpa Mahasiswa yang dideklarasikan 18 Oktober 2009 yang lalu yang diikuti oleh Seluruh peserta aksi. Berikut isi Sumpah Mahasiswa
      Setelah kami melihat,mencermati, dan menganalisa fakta kerusakan yang ada serta merumuskan kondisi ideal, maka demi Allah Zat yang jiwa kami berada dalam genggaman-Nya kami mahasiswa Indonesia bersumpah:
     1.Dengan sepenuh jiwa kami yakin bahwa sistem sekuler baik berbentuk kapitalis demokrasi, maupun sosialis komunis adalah sumber penderitaan rakyat yang sangat membahayakan eksistensi Indonesia dan negeri-negeri muslim lainnya
     2.Dengan sepenuh jiwa kami yakin bahwa kedaulatan sepenuhnya harus dikembalikan kepada Allah Sang pencipta alam semesta, manusia,dan kehidupan untuk menentukan masa depan Indonesia dan negeri muslim lainnya
     3.Dengan sepenuh jiwa kami akan terus berjuang tanpa lelah untuk tegaknya syariah islam dalam naungan Negara Khilafah Islamiyah sebagai solusi tuntas problematika masyarakat Indonesia dan negeri-negeri muslim lainnya
     4.Dengan sepenuh jiwa kami menyatakan kepada semua pihak bahwa perjuangan yang kami lakukan adalah dengan seruan dan tantangan intelektual tanpa kekerasan
     5.Dengan sepenuh jiwa kami menyatakan bahwa perjuangan yang kami lakukan bukanlah sebatas tuntutan sejarah tetapi adalah konsekuensi iman yang mendalam kepada Allah swt.
Setelah itu aksi ditutup oleh MC dan para peserta aksi membubarkan diri dengan begitu tertibnya. (Natsir FIK UMI 2012)
Kamis, 18 Oktober 2012
      Tepat pada tanggal 18 Oktober 2012, pukul 09.00 – 11.00 dalam rangka memperingati 3 tahun sumpah mahasiswa BKLDK Sulselbar menyelenggarakan aksi damai Refleksi Sumpah Mahasiswa dengan tema “Mahasiswa Bangkit Bersama Berjuang Tegaknya syariah dan Khilafah”. Aksi ini start di depan Kampus UMI Makassar dan finish di Monumen Mandalah. Aksi ini di buka dengan pembacaan kalam ilahi oleh akhina Julkifli. Selanjutnya pembacaan tata tertib aksi yang disampaikan oleh ian. Dalam aksi ini dilarang melakukan kekerasan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
mantap laporannya, lengkapi dengan asal peserta aksinya dari mana saja n berapa banyak massanya.
BalasHapusJangan lupa sertakan dokumentasinya dong....
apalagi beritanya kurang terangkat di media
Selamat dan sukses buat teman-teman semua
Allahuakbar.
Jazakumullah khaer katsiran hul jaza kanda...insya Allah semoga bisa lebih baik....
BalasHapus