Laman

Rabu, 09 Februari 2011

MASA DEPAN UMAT


Jika saja Rasulullah saw. dan Khulafaur Rasyidin hari ini hadir dan menyaksikan kondisi umat di berbagai negeri Islam yang membentang dari Maroko sampai Merauke, tentu mereka yang mulia itu akan mengucurkan air mata. Hal ini karena kondisi umat masih terbelenggu dalam 'penjara raksasa' yang bernama negara-negara yang menerapkan sistem sekular, melalaikan syariat Allah, jauh dari sunnah Rasul-Nya, dan tidak memperjuangkan kemuliaan agama-Nya; walaupun anehnya, dalam pernyataan para pemimpin dan doa para ulamanya, mereka mengharapkan keridhaan Allah Swt.

Ketika para pemimpin dilantik, mereka disumpah dengan al-Quran. Namun, dalam mengemban tugas kenegaraan, mereka justru mencampakkan al-Quran. Sebagian mereka malah bekerjasama dengan pemimpin negara adidaya kafir dalam mengatur negara dengan design pikiran orang-orang kafir, demi memuaskan mereka; juga demi mendapatkan kesenangan yang secuil, yakni dukungan opini internasional dan investasi yang akan memperkuat kursi kekuasaan. Padahal, semua itu dilarang al-Quran dan tidak sepadan dengan model kepribadian Rasulullah dan para khalifah yang lurus dalam pemerintahan mereka.

Parahnya lagi melihat kelakuan sejumlah oknum ulama yang jauh dari sifat-sifat waratsah al-anbiyâ'. Para ulama, yang seharusnya mewarisi sekaligus melanjutkan perjuangan Rasulullah saw. dan Khulafaur Rasyidin al-Mahdiyyîn, kini tidak sedikit yang menapaki jalan lain. Rujukan mereka bukan lagi Tafsir Jalâlayn ataupun tafsir-tafsir mu‘tabar lainnya, tetapi 'tafsir' karya para pemikir kontemporer semacam Jhon Locke, Montesque, dan Voltaire; atau Marx, Weber, Dante, Lenin, dan Stalin; ataupun para pemikir kontemporer lainnya, dari Barat maupun Timur.

Lantas bagaimana dengan masa depan umat? Kita yakin, Allah pasti akan menurunkan para mujaddid yang akan senantiasa memperbarui pemikiran dan pemahaman umat, memperbarui ruh jihad umat, serta menghidupkan kembali sunnah Baginda Rasulullah saw. untuk mengikis dan menghapus berbagai kerusakan yang menimpa umat ini. Dengan gerakan para pejuang tersebut, akan ada energi baru yang akan mampu membangkitkan umat ini sehingga bangun dari tidurnya nyenyaknya, sembuh dan kelumpuhannya, serta siuman dari kondisi pingsannya yang berkepanjangan. Dengan itu, umat akan bangkit kembali mengibarkan bendara tauhid, Lâ ilâha illâ Allâh Muhammad Rasûlullâh, menjadikan kalimat Allah itu saja yang tinggi sehingga kalimat kufur pun jatuh tersungkur.

Oleh karenanya, kepada umat Islam, marilah kita sambut seruan para pejuang yang ikhlas, yang hanya berjuang demi tegaknya agama Allah dan kemuliaan umat, serta demi kembalinya umat ini pada posisinya sebagai khayru ummah.
Marilah kita sambut mereka yang berjuang bukan karena membela yang bayar, atau mengharapkan upah dan pujian manusia, tetapi yang berjuang hanya untuk menggapai ampunan, surga, dan ridha Allah Swt. Bersama mereka, umat akan mampu menggapai kejayaannya yang gemilang kembali. Allahu Akbar!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar