Laman

Minggu, 22 April 2012

RUU PT bukti Kapitalisasi Pendidikan

Komisi X DPR menggelar rapat tertutup. Hal itu diambil guna menyikapi usulan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh, yang meminta DPR untuk memperpanjang pembahasan Rancangan Undang-Undang Pendidikan Tinggi (RUU-PT) dalam satu masa sidang. "Rapat ini digelar tertutup untuk umum," kata Ketua Komisi X DPR, yang memimpin rapat tersebut, Mahyudin, Senin (9/4/2012), di gedung DPR, Jakarta. Sebelumnya, Mahyudin menyatakan jika Raker yang membahas RUU-PT itu diskors selama 30 menit. Namun, karena ada usulan dari beberapa anggota komisi, akhirnya Komisi X menyatakan akan menggelar rapat tertutup guna menentukan sikap terkait permohonan pemerintah tersebut. Anggota Komisi X asal Fraksi PDI-P Tubagus Dedi Gumelar mengatakan, masa skors selama 30 menit akan digunakan anggota komisi untuk mencari kesamaan sikap. Selain itu, politisi yang akrab disapa Mi'ing itu juga mengusulkan agar selama rapat berlangsung, perwakilan dari pemerintah ditempatkan di ruang terpisah. "Mohon izin, pak menteri agar menuju ruang isolasi," ujar Mi'ing dengan nada bercanda. Dalam pantauan Kompas.com, sampai saat ini Komisi X masih terus menggelar rapat tertutup. Dan pihak pemerintah yang diwakili oleh Mendikbud, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) Azwar Abubakar, serta perwakilan dari Kementerian Keuangan, Kementerian Agama, dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menempati ruang tunggu tepat di depan ruang sidang Komisi X. Diberitakan sebelumnya, Mendikbud, Mohammad Nuh meminta pembahasan RUU-PT ditunda. Ia mengatakan, ini merupakan pendapat pemerintah karena RUU-PT dinilai belum memenuhi tiga hal. Yakni, peran perguruan tinggi untuk menyiapkan pemimpin masa depan, perguruan tinggi sebagai pilar bangsa untuk membangun dan mengawal transformasi demokrasi, dan perguruan tinggi sebagai konvergensi peradaban. "Bukan dibatalkan, tapi ditunda. Ini pandangan kami (pemerintah), agar RUU-PT dapat dipelajari lagi secara mendalam," ujar Nuh. (Kompas.com) Setidaknya hari ini jika kita melihat seperti apa Sistem Pendidikan kita hari ini, tentunya menua tanda tanya (?) yang sangat Besar dimana kita melihat dari segi Ekonomi biaya Kuliah yang bgitu Mahal, serta sistem pembelajaran yang sering kali tidak mendidik, Orientasi yang tidak jelas, tugas yang bgitu banyak. dan tentunya jika kita melihat adapa dibalik semua ini, mungkin ada yang enjoy-enjoy saja, ada yang pasrah, akan tetapi tidak sedikit yang mengoreksi. terkadang terlontar kata sistem pembelajaran apa yang seperti ini? dengan suara lantang ia berkata seperti ini. yang lebih mirisx lagi ada yang mengatakan buat apa kita kuliah to ujung jadi kacung juga Negeri ini, ada ungkapan sebagian kawan-kwan mengatakan buat apa Kuliah Ujung-ujung jadi Korupsi juga dll. Semua ini tidak terjadi bgitu saja dan tetunya Hal yang dasar adalah sistem apa diterapkan, na Inilah buah dari sistem Kapitalisme-Demokrasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar