Mengusung tema aksi yang sama, yakni kegagalan pemerintahan SBY-Boediono, aksi turun ke jalan digelar oleh ribuan aktivis dan elemen masyarakat yang tergabung dalam berbagai organisasi pergerakan dan digelar di seluruh daerah.Dengan tegas dalam aksi tersebut diteriakkan pemerintahan telah gagal mensejahterakan rakyat, terutama 100 hari periode kedua, dan tututannya jelas gagal berarti mundur.
Namun tidak perlu menunggu sampai 100 hari, di hari ke 99 pemerintahan SBY-Boediono, ribuan aktivis pergerakan Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK) beserta seluruh komponen Lembaga DAkwah Kampus (LDK), BEM dan OMEK yang tergabung dalam GERAKAN SUMPAH PEMUDA 18 OKTOBER 2009 mengadakan aksi menyuarakan hal serupa yakni menuntut untuk segera mengganti sistem kapitalisme bobrok dengan mengaganti rezim komprador korup kapitalisme di negeri ini.
Dilatarbelakangi oleh pemerintah yang terus dan masih mengadopsi sebuah sistem busuk kapitalisme yang rusak. Kemudian fakta-fakta kasus seperti KPK Vs Polri, koruptor berkeliaran, mafia hukum, ketidakadilan hukum, kemiskinan dan naiknya harga barang serta yang juga tidak kalah penting adalah Century Gate. Kekuasaan digunakan untuk merampok, merampok dimanfaatkan untuk kekuasaan. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa untuk berkuasa di negeri ini memang dibutuhkan dana. Siapa saja yang mempunyai akses dana tak terbatas, maka sesungguhnya dia bisa berkuasa, atau membeli kekuasaan. Bagi yang ingin berkuasa atau mempertahankan kekuasaannya, tetapi dana cekak, tak ada pilihan lain, kecuali merampok uang negara atau uang rakyat. Akhirnya, merampok pun menjadi jalan untuk meraih kekuasaan, karena dengan cara itulah dia bisa berkuasa. Soal citra, kampanye dan propaganda bisa dibuat, asal ada duit. Seorang pemarah, bisa dicitrakan sebagai penyabar, dan pembohong pun bisa diubah citranya menjadi orang yang jujur. Sehingga sangat jelas, uang rakyat digunakan untuk mengganti kerugian dan usaha para pemilik modal yang sebenarnya kerugian itu bukan karena rakyat tapi karena mereka sendiri yang sekaligus perampok itu.
Aksi dilakukan serentak oleh lebih dari 200 jaringan lembaga dakwah kampus, BEM dan OMEK di hampir seluruh kampus di Indonesia. Dalam aksi itu pula di bacakan kembali sumpah mahasiswa yang merupakan hasil Kongres Mahasiswa Islam Indonesia pada tanggal 18 Oktober 2009 lalu oleh BKLDK yang berhasil menghadirkan mahasiswa se-Indonesia sekitar 5000 orang.
Sabtu, 30 Januari 2010
AKSI JANUARI 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar